Menbud Fadli Zon: Genosida di Palestina Juga Menargetkan Budaya dan Peradaban

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Sep 2025, 11:43
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon bahas kerja sama budaya dengan Palestina di CHANDI 2025, Denpasar, Bali, Kamis 4/9/2025. Menteri Kebudayaan Fadli Zon bahas kerja sama budaya dengan Palestina di CHANDI 2025, Denpasar, Bali, Kamis 4/9/2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan bahwa tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina bukan hanya sekadar pembunuhan massal, tetapi juga merupakan bentuk pemusnahan yang terencana terhadap kebudayaan dan peradaban bangsa tersebut. 

Pernyataan itu ia sampaikan dalam pertemuan bilateral bersama Menteri Kebudayaan Palestina di sela forum internasional Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy, and Innovation (CHANDI) 2025 yang berlangsung di Bali. 

“Yang tengah berlangsung bukan sekadar genosida terhadap sebuah bangsa, tetapi juga genosida terhadap kebudayaan dan peradaban,” kata Menbud Fadli Zon dalam keterangan resmi di Denpasar, Kamis. 

Ia juga menambahkan bahwa kehancuran berbagai elemen penting kebudayaan Palestina merupakan bagian dari skenario sistematis untuk menghapus identitas bangsa tersebut. 

“Hancurnya infrastruktur, situs bersejarah, ruang budaya, hingga pusat komunitas di Palestina merupakan bagian dari upaya sistematis untuk melemahkan identitas bangsa tersebut,” sambungnya. 

Fadli menegaskan bahwa Indonesia tidak tinggal diam menghadapi kondisi tersebut. Ia menyatakan komitmen kuat Indonesia untuk terus mendukung rakyat Palestina dalam mempertahankan kedaulatan dan eksistensi negaranya. 

“Indonesia siap memberikan kontribusi aktif, baik secara politik, diplomatik, maupun melalui upaya kemanusiaan, dalam penyelesaian krisis di Gaza dan terwujudnya Palestina yang merdeka dan berdaulat,” ujar Menbud Fadli Zon. 

Dalam rangka melestarikan budaya Palestina di tengah krisis yang tengah berlangsung, kedua kementerian kebudayaan sepakat menandatangani Letter of Intent (LoI) on Culture sebagai langkah awal kerja sama budaya antara Indonesia dan Palestina. 

Fadli menjelaskan bahwa pendekatan diplomasi budaya adalah alat yang sangat efektif dalam membangun saling pengertian dan solidaritas antarbangsa. 

“Diplomasi kebudayaan adalah cara efektif untuk memperkuat rasa saling pengertian, solidaritas, dan penghormatan antar-bangsa,” jelasnya. Ia menambahkan, “Kerja sama kebudayaan menjadi langkah strategis untuk menjaga memori, kontribusi, dan tempat Palestina dalam sejarah umat manusia.” 

Melalui kesepakatan ini, kedua negara berkomitmen untuk mengembangkan berbagai inisiatif kebudayaan bersama. Beberapa di antaranya mencakup pertukaran pengetahuan mengenai pelestarian warisan budaya, penyelenggaraan pameran, lokakarya, dan pelatihan. 

Rencana kerja sama konkret mencakup pelaksanaan forum internasional yang membahas genosida budaya di Gaza, promosi produk-produk kebudayaan Palestina di Indonesia seperti sulaman, keramik, dan seni rupa lainnya. Langkah ini tidak hanya sebagai bentuk solidaritas, tetapi juga mendukung pemberdayaan ekonomi rakyat Palestina. 

Baca JugaKronologi Kecelakaan Truk Kontainer dan Tronton Tabrak GT Ciawi 2 Sampai Porak Poranda

Tak hanya itu, program pertukaran budaya juga akan mencakup residensi seniman Palestina di Indonesia, penyelenggaraan pameran seni dan pemutaran film, serta pelaksanaan pekan budaya Palestina di berbagai kota. Karya sastra Palestina, terutama tulisan-tulisan dari para penulis asal Gaza — termasuk mereka yang gugur dalam konflik — juga akan diterjemahkan dan diterbitkan agar narasi mereka dapat dikenal lebih luas oleh dunia. 

Fadli menegaskan kesiapan Indonesia dalam merealisasikan seluruh program kerja sama ini. 

Menteri Kebudayaan Fadli Zon berdialog dengan Menteri Kebudayaan, Masyarakat, dan Pemuda Republik Singapura David Neo jelang CHANDI 2025 di Denpasar, Bali, Selasa 2/9/2025.  <b>(ANTARA)</b> Menteri Kebudayaan Fadli Zon berdialog dengan Menteri Kebudayaan, Masyarakat, dan Pemuda Republik Singapura David Neo jelang CHANDI 2025 di Denpasar, Bali, Selasa 2/9/2025. (ANTARA)

“Kita akan bahas teknis pelaksanaannya bersama Duta Besar Palestina, ini bukan hanya soal kebudayaan, tapi tentang solidaritas, tentang menyuarakan kemanusiaan melalui bahasa budaya,” katanya. 

Baca Juga5 Pemain Timnas Indonesia Dipastikan Absen Lawan Taiwan dan Lebanon

Sementara itu, Menteri Kebudayaan Palestina, Imad Abdullah Saleem Hamdan, memberikan apresiasi atas sikap konsisten Indonesia dalam menggambarkan situasi di Gaza sebagai bentuk genosida budaya yang dilakukan secara sistematis. 

Ia menegaskan bahwa di balik kehancuran fisik akibat agresi militer, terdapat pula upaya yang disengaja untuk menghapus identitas dan sejarah Palestina. 

“Mereka berusaha menghapus budaya kami, tetapi identitas kami tidak bisa dihilangkan, dukungan Indonesia sangat penting dalam menjaga eksistensi budaya Palestina,” ucapnya. 

Sumber: ANTARA

 

x|close