Israel Kerahkan 60.000 Tentara Cadangan untuk Operasi Pendudukan Kota Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Sep 2025, 08:50
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
 Pasukan Israel terlihat di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di bagian selatan Israel (2/7/2024). Pasukan Israel terlihat di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di bagian selatan Israel (2/7/2024). (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Tel Aviv - Israel resmi memobilisasi 60.000 tentara cadangan guna melaksanakan rencana pendudukan Kota Gaza, demikian konfirmasi militer. Langkah ini menandakan eskalasi besar dalam perang genosida yang kini memasuki bulan ke-23.

Dilansir dari Al Arabiya, Kamis, 4 September 2025, pengerahan ini merupakan bagian dari strategi pendudukan bertahap yang telah disetujui oleh pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sejak 8 Agustus.

Menurut laporan lembaga penyiaran publik Israel, KAN, rencana tersebut meliputi pemindahan paksa penduduk Palestina ke arah selatan, pengepungan Jalur Gaza, serta serangan terhadap wilayah permukiman.

"Kami telah memulai manuver Gaza," ujar Kepala Staf Eyal Zamir kepada para prajurit cadangan di pangkalan Nachshonim, selatan Rosh Ha’ayin, Israel tengah.

Baca Juga: Trump Nilai Lobi Israel di Kongres AS Tak Lagi Kuat

Ia menambahkan bahwa operasi Israel di Jalur Gaza akan "diintensifkan dan diperluas."

Pihak militer menjelaskan, pasukan cadangan akan diperlengkapi dengan senjata, perlengkapan pribadi, dan peralatan taktis lengkap. Mereka juga menjalani pelatihan tempur di area perkotaan maupun medan terbuka "untuk meningkatkan kesiapan dalam misi-misi mendatang."

Laporan harian Israel Maariv menyebut mobilisasi ini mencakup latihan tiga hingga empat hari, sebelum prajurit cadangan ditugaskan menggantikan pasukan reguler yang berjaga di garis depan utara.

Langkah tersebut diambil setelah Israel pada Jumat lalu mendeklarasikan Kota Gaza sebagai "zona perang berbahaya", yang disertai dengan pemboman masif dan penghancuran bangunan, menewaskan banyak warga sipil serta merusak infrastruktur secara luas.

Baca Juga: 18.489 Pelajar Palestina Meninggal Sejak Agresi Israel Dimulai 7 Oktober 2023

Di sisi lain, Kantor Media Pemerintah Gaza menuduh Israel menggunakan robot bermuatan bahan peledak serta menerapkan strategi "bumi hanguskan" dalam serangannya.

Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 63.600 warga Palestina di Jalur Gaza. Kondisi ini tidak hanya menghancurkan kawasan tersebut, tetapi juga mendorong penduduk ke ambang kelaparan massal.

Pada November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait agresinya di Gaza.

x|close