5.369 Personel Gabungan Dikerahkan untuk Amankan Aksi di DPR

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Sep 2025, 12:03
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip foto. Sejumlah anggota Kepolisian mengikuti apel pasukan pengamanan di Jakarta, Senin (25/8/2025). Arsip foto. Sejumlah anggota Kepolisian mengikuti apel pasukan pengamanan di Jakarta, Senin (25/8/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat mengerahkan 5.369 personel gabungan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta guna mengamankan aksi demonstrasi yang berlangsung di depan Gedung DPR/MPR RI.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyampaikan bahwa langkah ini diambil untuk menjamin keamanan selama kegiatan unjuk rasa berlangsung. "Kami ingin memastikan kegiatan berlangsung aman, tertib, dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya," ujar Susatyo di Jakarta, Senin, 1 September 2025.

Ia menjelaskan, sejumlah kelompok masyarakat dan mahasiswa telah mengajukan izin untuk kembali menggelar aksi demonstrasi di berbagai titik, termasuk di depan Gedung DPR/MPR.

Dengan mempertimbangkan potensi kerawanan, pihaknya menurunkan ribuan personel gabungan.

"Pengamanan ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penyampaian aspirasi publik," kata Susatyo menambahkan.

Ia juga mengingatkan massa aksi untuk tetap menjaga ketertiban selama menyampaikan pendapat di muka umum. Susatyo meminta agar tidak ada tindakan anarkis yang merusak ketertiban umum.

"Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban. Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif," tuturnya.

Dalam hal lalu lintas, ia menjelaskan bahwa rekayasa akan dilakukan secara situasional tergantung kondisi di lapangan. Namun, masyarakat diminta untuk menghindari kawasan DPR dan memilih jalur alternatif.

"Kami memohon pengertian masyarakat. Keselamatan dan kenyamanan bersama menjadi prioritas kami," tegasnya.

Di akhir keterangannya, Susatyo turut mengimbau warga agar lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi di media sosial. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh berita bohong yang bisa memicu keresahan.

(Sumber: Antara)

x|close