1.500 Napi Risiko Tinggi Dipindahkan ke Nusakambangan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Agu 2025, 14:48
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menteri Imipas) Agus Andrianto dalam acara pemberian bantuan sosial dan cek kesehatan gratis kepada warga di Kantor Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu, 27 Agustus 2025. Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menteri Imipas) Agus Andrianto dalam acara pemberian bantuan sosial dan cek kesehatan gratis kepada warga di Kantor Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu, 27 Agustus 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) RI telah memindahkan 1.500 narapidana berisiko tinggi dari berbagai lapas di Indonesia ke Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, sejak November 2024 hingga Agustus 2025 demi menjaga keamanan dan mencegah tindak kejahatan.

“Sejak November (2024) sampai dengan saat ini sudah 1.500 warga binaan berisiko tinggi, kami pindahkan ke Nusakambangan. Ini akan terus berlanjut kami lakukan," ujar Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menteri Imipas) Agus Andrianto.

Menurut Agus, langkah ini dilakukan karena para narapidana tersebut memiliki risiko tinggi, baik terhadap sesama warga binaan maupun keamanan lapas.

“Ini akan terus berlanjut kami lakukan dalam rangka untuk mencegah mereka yang berisiko tinggi melakukan kejahatan dari dalam lapas,” ujarnya.

Baca Juga: Kemenperin Dorong Penjualan Kendaraan Lewat GIIAS Surabaya 2025

Ia menambahkan, pemindahan ini juga bertujuan mencegah tindak kejahatan yang mungkin dilakukan warga binaan berisiko tinggi selama berada di dalam lapas.

“Apa yang kami kerjakan memang belum maksimal, masih banyak hal yang harus kita perbaiki, namun kami berusaha untuk terus melakukan upaya-upaya dalam rangka menjamin jangan sampai para pelaku kejahatan yang sekarang ini ada di dalam lapas maupun rutan, kembali melakukan kejahatan,” jelasnya.

Agus menjelaskan bahwa selain membahayakan narapidana lain, mereka juga bisa mengancam keselamatan petugas lapas yang lalai atau bahkan sengaja melakukan pelanggaran. Karena itu, Nusakambangan dipilih sebagai lokasi pemindahan untuk menjamin keamanan semua pihak.

“Sejauh ini Alhamdulillah kita tidak mengalami kendala dalam proses pemindahan karena memang kita sudah ingatkan kepada para warga binaan, kalau mereka masih menjadi bagian daripada pelaku kejahatan di luar maka risikonya mereka akan kita pindahkan ke Nusakambangan,” ucap Agus.

Baca Juga: Titiek Soeharto: Urusan Harga Beras Bukan Kementan Tapi Bapanas

Ia juga menyoroti kondisi lapas di Indonesia yang kelebihan kapasitas, sehingga seluruh lapas memiliki potensi risiko tinggi. Untuk itu, Agus meminta kepala lapas, kepala rutan, dan kepala kantor wilayah agar lebih waspada terhadap situasi di tempat tugas mereka.

“Kemudian mereka juga harus tahu berkomunikasi dengan forum komunikasi pimpinan daerah yang ada di sana. Sekaligus juga mereka punya tanggung jawab sebenarnya untuk melakukan pembimbingan kepada warga binaan dan masyarakat,” ujar Agus.

Agus berharap para warga binaan ke depannya dapat mengikuti berbagai pelatihan kerja agar lebih produktif dan mampu menghasilkan produk yang dapat dijual ke masyarakat.

Baca Juga: Sahroni Sebut Tunjangan Rumah Rp50 Juta DPR Kembali ke Masyarakat

(Sumber: Antara)

x|close