Mentrans Iftitah Bercita-cita Personel Tim Ekspedisi Patriot Raih Nobel

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Agu 2025, 12:59
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman di acara pembekalan Tim Ekspedisi Patriot. Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman di acara pembekalan Tim Ekspedisi Patriot. (NTVNews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman berharap ada peraih penghargaan internasional Nobel dari Indonesia. Utamanya dari peserta Tim Ekspedisi Patriot, yang merupakan program Kementerian Transmigrasi (Kementrans).

Kementrans, kata Iftitah tengah serius memikirkan cita-cita ini agar terwujud.

"Kami dari Kementerian Transmigrasi sedang berpikir untuk mencari insentif lebih kepada seluruh generasi muda Indonesia, dan seluruh warga negara Indonesia, agar ke depan ada peraih Nobel dari Indonesia," ujar Iftitah di sela pembekalan kepada 2.000 orang peserta Tim Ekspedisi Patriot di Balai Kartini, Jakarta, Senin, 25 Agustus 2025.

Menurut Iftitah, mimpi ini bukanlah sesuatu yang mustahil. Sebab sudah banyak peraih Nobel yang justru memanfaatkan hal-hal yang ada di Indonesia.

"Apakah ini sesuatu yang berlebihan? Saya pikir tidak. Karena Profesor Eijkman dari Belanda menemukan vitamin. Konsep vitamin itu ditemukan oleh Profesor Christiaan Eijkman berdasarkan penelitiannya di Indonesia," tuturnya.

Bahkan, orang Indonesia yang merupakan asisten Eijkman, nyaris mendapatkan Nobel. Itu diprediksi bakal terjadi apabila ia tak tewas terbunuh.

"Dan bahkan salah satu asistennya, yang kemudian dibunuh oleh Jepang itu seharusnya disinyalir akan menemukan penemuan yang kedua, diprediksi akan menjadi peraih Nobel," kata Iftitah.

"Jadi hampir dari Indonesia ini mendapatkan raihan Nobel," imbuhnya.

Lalu, ada juga tiga ekonom Amerika Serikat (AS) yang juga memenangkan Nobel terkait hal yang ada di Indonesia. Ialah Abhijit Banerjee, Esther Duflo dan Michael Kremer, yang memenangkan penghargaan tertinggi terkait penelitian itu, gara-gara membahas program SD Inpres di Indonesia.

Ketiganya memenangi Nobel karena penelitian mereka terkait kemiskinan global.

"Yang kedua itu masalah SD Inpres, itu yang mendapatkan dari luar negeri. Tapi laboratoriumnya justru adanya di Indonesia," kata Iftitah.

Karenanya Mentrans berharap ke depan ada orang Indonesia yang meraih Nobel. Utamanya orang-orang yang ada pada Tim Ekspedisi Patriot.

Diketahui, Tim Ekspedisi Patriot berisikan para mahasiswa, dosen dan alumni perguruan tinggi. Mereka akan dikirim untuk melakukan penelitian atau pengabdian ke kawasan transmigrasi, untuk selanjutnya disusun sebagai rekomendasi kebijakan bagi pemerintah. 

"Mudah-mudahan saya doakan ada satu di antara peserta Tim Ekspedisi Patriot yang akan menjadi peraih Nobel ke depan," tandas Iftitah.

x|close