Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Transmigrasi menyampaikan bahwa ekspedisi Patriot merupakan salah satu program unggulan untuk memetakan potensi ekonomi di 154 Kawasan Transmigrasi di seluruh Indonesia, mulai tahun 2025 ini.
Mahasiswi asal Universitas Musamus, Papua Bonaventura Remalia Putri Pipina (19) dan Caesaryo Arif Wibowo (24), Magister Institut Sepuluh Nopember, Surabaya, mencatat sejarah sebagai peserta Ekspedisi Patriot termuda, dan Ketua Tim Ekspedisi Patriot termuda.
“Peserta termuda Tim Ekspedisi Patriot adalah simbol bahwa keberlanjutan pembangunan transmigrasi bergantung pada regenerasi. Dengan kolaborasi lintas generasi, kita bisa merancang pemetaan potensi, menarik investasi, hingga menyiapkan industrialisasi yang menopang ekonomi transmigrasi dalam jangka panjang,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Kementrans, Velix V Wanggai dalam keterangan resminya, Selasa 19 Agustus 2025.
Program ini bertujuan meneliti potensi wilayah sekaligus mengembangkan komoditas unggulan agar transmigrasi menjadi pusat ekonomi baru berbasis Industrialisasi, Hilirisasi, dan Investasi.
Baca juga: Kementerian Transmigrasi Bangun Kampus Patriot di Rempang untuk Cetak SDM Unggul
Tim Ekspedisi Patriot merupakan salah satu program strategis Kementerian Transmigrasi yang menugaskan peneliti muda ke daerah transmigrasi untuk mengkaji potensi sumber daya, mengidentifikasi komoditas unggulan, dan merumuskan strategi pengembangan kawasan.
Program ini dimulai pada tahun 2025, seiring dengan agenda pemerintah menjadikan transmigrasi sebagai lokomotif pembangunan berbasis pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Para peneliti akan ditempatkan di berbagai kawasan transmigrasi di Indonesia yang memiliki potensi pertanian, perkebunan, perikanan, maupun industri pengolahan.
Kementerian Transmigrasi menegaskan bahwa transmigrasi kini bukan hanya pemindahan penduduk, melainkan strategi penciptaan pusat ekonomi baru yang terintegrasi dengan pembangunan nasional.
Partisipasi generasi muda, khususnya mahasiswa, menjadi kunci untuk melahirkan gagasan segar dan inovasi di lapangan.
Peserta akan dibekali pelatihan pada 24-25 Agustus mendatang mengenai riset, pendekatan sosial masyarakat, serta metode identifikasi potensi wilayah.
Baca juga: Kementrans Kirim 2 Ribu Tim Ekspedisi Patriot, Kembangkan Potensi Investasi Daerah
Hasil penelitian TEP akan menjadi bahan dasar bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan hilirisasi, industrialisasi, dan investasi di kawasan transmigrasi.
Munculnya ketua tim termuda berusia 24 tahun dari ITS, serta anggota termuda 19 tahun dari Papua, membuktikan semangat generasi muda untuk membangun bangsa.
Melalui program Transmigrasj Patriot, kawasan transmigrasi akan berkembang menjadi pusat ekonomi baru yang berdaya saing.