Maling Dijambak Seorang Perempuan Hingga Polisi Datang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Agu 2025, 09:25
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi maling Ilustrasi maling (Pixabay)

Ntvnews.id, Roma - Seorang wisatawan asal Amerika Serikat (AS) mendadak menjadi pahlawan di Venesia setelah berhasil menangkap seorang remaja pencopet dengan cara menjambak rambutnya.

Dilansir dari Daily Mail, Rabu, 20 Agustus 2025, Peristiwa itu terjadi pada Kamis, 14 Agustus 2025, di kawasan Santa Maria del Giglio, Venesia, Italia, dan sempat terekam kamera. Dalam rekaman, terlihat turis yang tidak disebutkan namanya itu mencengkeram rambut seorang remaja berusia 14 tahun sambil memarahinya.

Menurut laporan, aksi itu terjadi setelah remaja tersebut mencuri dompet milik sang turis yang berisi uang dan paspornya. Tanpa ragu, korban langsung meraih kuncir kuda si pelaku dan menariknya dengan kuat.

Baca Juga: Diduga Ulah Maling, Motor Nyangkut di Pagar Beton 2 Meter

“Kamu mencuri dompetku yang berisi paspor,” teriak turis itu.

“Kamu tidak akan bisa lolos. Aku tidak akan berhenti,” lanjutnya.

Tak lama kemudian, seorang rekan si pencopet muncul, berusaha membela kawannya dengan merekam insiden itu sambil mengancam akan melaporkan sang turis ke polisi. Situasi makin memanas ketika kaki tangan pelaku memukul kepala korban berulang kali, hingga akhirnya remaja pencopet tersebut berhasil melepaskan diri.

Namun, warga yang berada di lokasi justru mendukung turis asal AS itu. Polisi dipanggil, lalu menangkap remaja pencuri beserta rekannya. Keduanya didakwa melakukan pencurian, meski kemudian dibebaskan dengan jaminan. Hanya dua hari berselang, pada Sabtu, keduanya kembali terlihat berkeliaran di antara kerumunan wisatawan.

Baca Juga: VIDEO: Maling Motor Dikepung Massa di Jelambar

Fenomena pencopetan di Venesia semakin marak, di mana geng-geng lokal disebut kerap merekrut anak-anak untuk menghindari jerat hukum. Wakil Kepala Kepolisian Daerah, Gianni Franzoi, menjelaskan bahwa jumlah pencopet perempuan juga meningkat.

“Undang-undang mensyaratkan adanya laporan resmi dan kehadiran korban di persidangan agar pelaku bisa dijatuhi hukuman,” jelasnya kepada Secolo d’Italia.

“Masalahnya, sebagian besar korban adalah turis asing yang jarang kembali untuk hadir di persidangan. Akibatnya, banyak kasus berakhir tanpa vonis,” tambahnya.

x|close