Ntvnews.id, Moskow - Jumlah korban tewas akibat ledakan di sebuah pabrik mesiu dekat Moskow, Rusia, bertambah menjadi 20 orang, sementara 134 lainnya dilaporkan terluka. Data terbaru ini diumumkan otoritas pada Senin, 18 Agustus 2025, bersamaan dengan dimulainya penyelidikan atas dugaan pelanggaran keselamatan kerja.
Dilansir dari AFP, Selas, 19 Agustus 2025, awalnya 11 orang dikabarkan meninggal setelah ledakan yang terjadi pada Jumat lalu di pabrik mesiu dan amunisi Elastik di Ryazan, sekitar 200 kilometer tenggara Moskow. Pemerintah daerah kemudian memperbarui informasi dengan menyebutkan 20 korban tewas dan 134 luka-luka, di mana 31 di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Baca Juga: Bupati Blora: Sumur Minyak yang Terbakar Ilegal
Meski pihak berwenang tidak menyebutkan nama pabrik secara resmi, wilayah tersebut menetapkan Senin sebagai hari berkabung. Kanal Telegram 112, yang kerap mengutip sumber penegak hukum, melaporkan bahwa insiden kemungkinan dipicu ledakan granat. Disebutkan pula bahwa pabrik itu sudah beberapa kali mendapat peringatan terkait standar keselamatan.
Foto-foto yang dirilis Kementerian Darurat memperlihatkan salah satu aula pabrik hancur total. Tim penyelamat masih terus melakukan pencarian di lokasi. Badan investigasi Rusia kini membuka kasus pidana terkait pelanggaran aturan keselamatan industri, menegaskan bahwa insiden ini tampaknya tidak terkait dengan serangan Ukraina.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 2022, Kyiv memang kerap melancarkan serangan sabotase terhadap fasilitas industri dan infrastruktur Rusia. Namun, kecelakaan pabrik akibat lemahnya standar keselamatan bukan hal baru di Rusia. Pada 2021, pabrik yang sama juga pernah mengalami ledakan besar yang menewaskan 17 pekerja, dan menyebabkan sejumlah manajernya dijatuhi hukuman penjara.