Kementrans Bangun Sekolah Rakyat di Papua dan Sumba untuk Tingkatkan Akses Pendidikan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Agu 2025, 10:29
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Foto arsip - Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara (baris pertama, keempat dari kiri) berfoto bersama anak-anak di kawasan transmigrasi saat mengunjungi Papua beberapa waktu lalu. Selasa, 12 Agustus 2025. Foto arsip - Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara (baris pertama, keempat dari kiri) berfoto bersama anak-anak di kawasan transmigrasi saat mengunjungi Papua beberapa waktu lalu. Selasa, 12 Agustus 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Di kawasan transmigrasi Wamena dan Yahukimo, Papua Pegunungan, serta Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Kementerian Transmigrasi (Kementrans) memulai pembangunan Sekolah Rakyat berasrama sebagai pilot project untuk memperluas akses pendidikan dan membentuk karakter generasi muda.

Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara di Jakarta, Senin, mengatakan pengembangan Sekolah Rakyat merupakan langkah strategis dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) di kawasan transmigrasi. Ia berharap keberadaan sekolah ini dapat membantu masyarakat yang membutuhkan untuk mendapatkan pendidikan bagi anak-anak mereka.

Menurutnya, sekolah berasrama gratis tersebut akan mengintegrasikan kurikulum nasional dengan empat pilar utama pembentukan karakter siswa, yakni kepemimpinan, keterampilan, nasionalisme, dan keagamaan. “Konsep boarding school ini bukan sekadar memperluas akses pendidikan, tetapi menghadirkan lingkungan belajar yang aman dan membentuk karakter,” ujarnya.

Baca Juga: 100 Siswa Sekolah Rakyat Ikut Upacara Kemerdekaan RI di Istana Negara

Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi Kementrans Velix Vernando Wanggai menambahkan, Sekolah Rakyat akan menjadi pusat pembentukan SDM unggul yang siap bersaing di tingkat nasional dan global. “Kami ingin mencetak generasi yang tidak hanya cerdas di kelas, tetapi juga terlatih dalam keterampilan hidup, memiliki daya juang, dan kokoh secara moral. Mereka harus menjadi pemimpin masa depan yang mampu membangun desanya dan menginspirasi bangsanya,” katanya.

Velix menegaskan pihaknya berkomitmen membentuk anak-anak transmigran menjadi SDM cerdas, terampil, berkarakter kuat, dan berjiwa nasionalis demi mewujudkan generasi penggerak Indonesia Emas 2045. “Transformasi transmigrasi bukan hanya soal membangun infrastruktur, tetapi membangun manusianya agar siap memimpin masa depan,” tambahnya.

Kementerian Sosial mencatat terdapat 100 titik Sekolah Rakyat yang menampung lebih dari 9.700 siswa di seluruh Indonesia per Agustus 2025. Jika sarana dan prasarana telah siap, jumlah tersebut akan bertambah 59 titik pada September 2025 untuk menampung lebih dari 15 ribu siswa.

Baca Juga: Ibu Tewas Dihantam Motor Pelajar di Pesisir Selatan

(Sumber: Antara)

x|close