Rano Karno (NTVNews.id/ Adiansyah)
Ntvnews.id, Jakarta - Kasus eksploitasi seksual terhadap seorang remaja yang dipaksa menjadi pemandu lagu (LC) di Jakarta Barat memicu perhatian publik. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno angkat bicara dan menegaskan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak.
Rano menuturkan bahwa meski Jakarta telah berupaya menjadi kota ramah anak dengan membangun berbagai fasilitas seperti Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), pengawasan personal tetap menjadi tanggung jawab utama orang tua.
"11 juta masyarakat. Kita nggak bisa mantau satu per satu kan. Tapi artinya, itu kan fasilitas yang disediakan oleh, RPTRA itu bagian dari awal untuk membangun karakter anak-anak," kata Rano di Balai Kota Jakarta, Senin, 11 Agustus 2025.
Baca Juga: Anak di Bawah Umur Jadi LC Hingga Hamil, KPAI Desak Polisi Usut Tuntas
Menurutnya, konsep kota layak anak bukan berarti pemerintah memberikan pengawasan langsung kepada setiap anak, melainkan membangun sistem, fasilitas, dan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Rano Karno (NTVNews.id/ Adiansyah)
"Di RPTRA itu banyak sekali. Apa dibilang kita aman? Belum tentu 100 persen aman. Itu kembali lagi kepada bagaimana anak, apa orang tua menjaga anak-anak segala macam," ucapnya.
"Artinya begini, pengertian yang melayak anak itu bukan berarti kita personal kepada satu anak, tapi sistem yang kita ciptakan untuk anak-anak di Jakarta," sambung dia.
Kasus ini bermula ketika korban, seorang remaja putri, dipaksa bekerja sebagai pemandu karaoke di sebuah bar di Jakarta Barat. Lebih miris lagi, korban juga dipaksa melayani pria hidung belang hingga akhirnya hamil.
Orang tua korban yang mengetahui kejadian tersebut segera melapor ke Polda Metro Jaya. Tim Subdit Renakta Ditreskrimum kemudian bergerak cepat melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap 10 tersangka.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
