Kemenhut Sebut Cuma Indonesia yang Mampu Mengonservasi Badak Jawa

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Agu 2025, 15:58
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Anakan badak jawa yang baru lahir direkam dalam kamera jebak di TN Ujung Kulon. Jumat, 8 Agustus 22025. Anakan badak jawa yang baru lahir direkam dalam kamera jebak di TN Ujung Kulon. Jumat, 8 Agustus 22025. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menegaskan bahwa Indonesia menjadi satu-satunya negara yang berhasil mempertahankan keberadaan badak Jawa (Rhinoceros sondaicus). Meski populasinya semakin sedikit, pemerintah terus melakukan upaya perlindungan dan peningkatan jumlah satwa langka tersebut.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemenhut, Satyawan Pudyatmoko, pada Jumat, 8 Agustus 2025 di Jakarta, menyampaikan bahwa dari seluruh negara di Asia yang pernah memiliki populasi badak Jawa di habitat alaminya, hanya Indonesia yang mampu menjaga keberlangsungannya. Saat ini, jumlah badak Jawa diperkirakan berkisar antara 87 hingga 100 ekor yang seluruhnya berada di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Banten.

“Dari seluruh negara yang punya badak Jawa, yang berhasil mengonservasi siapa? Dulu di Vietnam ada, di India ada badak Jawa. Tapi yang berhasil mengonservasi, maaf saja, hanya Indonesia yang mampu, walaupun populasinya kecil," kata Satyawan. 

Baca Juga: Mayat Berbaju Kuning Gegerkan Warga Karawang

Pernyataan tersebut disampaikannya sebagai tanggapan atas pertanyaan ANTARA terkait daftar yang dirilis World Wide Fund for Nature (WWF) mengenai sepuluh satwa paling terancam punah, di mana lima di antaranya berada di wilayah Indonesia.

Secara historis, badak Jawa pernah tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera, bahkan meluas hingga ke kawasan Asia Tenggara, India, Bhutan, dan China. Kini, satwa tersebut hanya ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon dan dinyatakan punah di wilayah lain. Badak Jawa termasuk dalam kategori Kritis (Critically Endangered) pada Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN), yang berarti sangat terancam punah. Berdasarkan data terakhir, populasinya berada pada kisaran 87–100 ekor.

Tidak hanya badak Jawa, Indonesia juga terus berupaya melestarikan badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), yang statusnya sama-sama kritis dan terancam punah. Satyawan memaparkan bahwa secara historis, badak Sumatera pernah menghuni wilayah Asia Tenggara, meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand, Laos, Myanmar, serta sejumlah negara Asia lainnya termasuk India, Bhutan, Bangladesh, dan China. Saat ini, populasinya hanya tersisa di beberapa lokasi di Indonesia.

Untuk menjaga keberadaan satwa tersebut, pemerintah telah mendirikan Suaka Rhino Sumatera di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, sebagai pusat perlindungan sekaligus pengembangbiakan.

“Tinggal kita juga yang punya (badak Sumatera), jadi memang ini ada beberapa yang menjadi hewan kritis, tapi kita harus melakukan bagaimana populasi kecil itu bisa bertahan," kata Satyawan.

Baca Juga: Kapolda Metro Bantah Marah Diberi Jabatan Kabaharkam: Saya Menghormati Kapolri, Beliau Sayang Saya

(Sumber: Antara)

x|close