Ketua DPR Puji Permohonan Maaf Dirut KAI Terkait KA Anjlok

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Agu 2025, 14:45
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ketua DPR RI Puan Maharani. Ketua DPR RI Puan Maharani.

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani memuji permohonan maaf terbuka yang disampaikan Direktur Utama (Dirut) KAI Didiek Hartantyo kepada publik hingga memberikan gestur membungkukkan badan atas terganggunya layanan akibat anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Stasiun Pegadenbaru, Subang, pada Jumat, 1 Agustus 2025.

Menurut Puan, gestur terbuka Dirut KAI yang tidak menyalahkan pihak lain dan justru mengakui kesalahan menunjukkan karakter kepemimpinan yang baik dan bertanggungjawab.

"Kita butuh lebih banyak pemimpin yang berani mengakui kesalahan, bukan yang sibuk mencari pembenaran. Kepercayaan publik bukan sesuatu yang diberikan secara otomatis, tapi harus diperjuangkan melalui transparansi dan tanggung jawab,” ujar Puan, Jumat, 8 Agustus 2025.

Ia mengatakan, permintaan maaf tersebut merupakan bagian dari akuntabilitas dan langkah awal yang penting.

Sehingga, kata Puan, perlu diikuti dengan reformasi menyeluruh di sektor transportasi, termasuk perbaikan standar operasional prosedur (SOP), mitigasi risiko kecelakaan, dan peningkatan kualitas layanan.

"Bukan hanya keretanya yang harus kembali ke rel, tapi juga kepercayaan rakyat juga harus bisa kembali. Itu tidak bisa dibangun hanya dengan kata-kata, tapi dengan pembenahan menyeluruh dan sikap bertanggung jawab," tuturnya.

Ia mengingatkan bahwa gestur simbolik pun tidak cukup menjadi tanggung jawab publik, tetapi diperlukan langkah konkret dalam pembenahan sistem dan manajemen transportasi nasional.

"Permintaan maaf itu baik, tapi jangan berhenti di situ, yang dibutuhkan publik bukan sekadar simbol empati, tapi langkah konkret untuk membenahi sistem. Jangan sampai ini hanya menjadi gimik," tuturnya.

Puan mendorong evaluasi terhadap koordinasi antara operator dan regulator kereta api. Dia mengingatkan celah komunikasi serta lemahnya pengawasan teknis bisa menjadi akar masalah yang perlu diselesaikan.

"Kurangnya koordinasi bisa memicu kelalaian yang fatal karena itu setelah permintaan maaf, yang harus dilakukan adalah duduk bersama untuk merombak sistem transportasi yang ada," kata dia.

Terakhir, dia pun mengingatkan pentingnya pembaruan teknologi dan digitalisasi dalam sistem monitoring dan pengendalian perjalanan kereta agar potensi gangguan bisa terdeteksi lebih dini dan respons bisa dilakukan secara cepat dan terkoordinasi.

"Keselamatan penumpang adalah hal utama. Kita sudah tidak bisa lagi bergantung pada sistem manual. Keselamatan publik menuntut kecepatan, transparansi, dan teknologi yang mumpuni,” tuturnya.

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan atas terganggunya layanan akibat anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Stasiun Pegadenbaru, Subang, pada Jumat, 1 Agustus 2025.

“Kami menyadari sepenuhnya bahwa insiden ini berdampak besar terhadap rencana perjalanan banyak pelanggan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berterima kasih atas kesabaran serta pengertian yang telah diberikan,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyampaikan permohonan maaf, yang diikuti gestur membungkukkan badan kala konferensi pers bersama jajaran KAI lainnya.

Akibat peristiwa ini, total 80 perjalanan kereta terpaksa dibatalkan dan 42 perjalanan lainnya dialihkan melalui jalur memutar via Purwokerto-Kroya-Bandung. Usai upaya intensif, kedua jalur yang sempat terputus saat ini sudah dapat dilalui kembali oleh kereta api.

x|close