Ntvnews.id, Bangkok - Pemerintah Thailand melalui Kementerian Luar Negeri menolak keras tuduhan yang menyebut negaranya terlibat dalam perencanaan pembunuhan terhadap Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dan Presiden Senat Kamboja Hun Sen.
“Kementerian Luar Negeri merujuk pada pemberitaan media Kamboja dan unggahan media sosial oleh Menteri Informasi Kamboja pagi ini yang memuat tuduhan tidak berdasar bahwa pihak Thailand merencanakan pembunuhan terhadap Presiden Senat Hun Sen dan Perdana Menteri Hun Manet, dengan mengutip sumber intelijen asing yang tidak disebutkan namanya. Kementerian Luar Negeri secara tegas membantah tuduhan yang tidak berdasar ini," demikian dalam pernyataan resmi Kemenlu Thailand, dikutip Rabu, 6 Agustus 2025.
Sebelumnya, ketegangan di perbatasan antara Thailand dan Kamboja memanas dan memicu konfrontasi bersenjata pada 24 Juli. Bentrokan yang terjadi di perbatasan itu disusul dengan serangan artileri dari kedua pihak.
Baca Juga: KBRI Bangkok Imbau WNI Waspada, Hindari Perbatasan Thailand-Kamboja
Dilaporkan bahwa Kamboja menggunakan sistem peluncur roket ganda Grad dan menyasar wilayah Thailand, termasuk area sipil, sementara Thailand merespons dengan serangan udara terhadap posisi militer Kamboja.
Akibat konflik tersebut, baik Thailand maupun Kamboja melaporkan adanya korban jiwa, termasuk dari warga sipil.
Sebagai upaya meredakan konflik, pekan lalu kedua negara menyepakati gencatan senjata usai pertemuan diplomatik antara Pelaksana Tugas Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, yang dimediasi oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur.
(Sumber: Antara)