Intel Korsel Bocorkan Hal yang Dilakukan Korut untuk Rusia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Jul 2025, 09:05
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Bendera Korea Selatan Bendera Korea Selatan (pixabay.com )

Ntvnews.id, Seoul - Korea Utara dilaporkan secara rutin mengirimkan lebih dari 12 juta amunisi artileri kaliber 152 mm ke Rusia guna mendukung Moskow dalam konflik bersenjata melawan Ukraina.

Informasi ini diungkap oleh Yonhap News, merujuk pada laporan intelijen militer Korea Selatan.

Berdasarkan dokumen dari Badan Intelijen Pertahanan (DIA) Korea Selatan yang disampaikan kepada salah satu anggota parlemen dari partai oposisi utama, Korea Utara diperkirakan telah mengirim sekitar 28.000 kontainer berisi senjata dan amunisi artileri ke Rusia.

"Jika dikonversikan ke dalam peluru artileri kaliber 152 mm, jumlah totalnya diperkirakan telah melampaui 12 juta unit," tulis laporan DIA, yang berada di bawah Kementerian Pertahanan Korea Selatan.

Baca Juga:  PMI Asal Kediri yang Tewas di Bandara Incheon Korea Selatan Ternyata Bunuh Diri

Selain pengiriman amunisi, pada akhir Juni lalu, badan intelijen Korea Selatan juga menyampaikan bahwa Korea Utara kemungkinan besar akan mengirim lebih banyak pasukan ke Rusia dalam dua bulan mendatang.

Pengiriman personel ini terjadi setelah ditandatanganinya perjanjian kemitraan strategis antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan mereka di Pyongyang pada Juni 2024.

Baca Juga: Resmi Jadi Presiden, Lee Jae Myung Langsung Pegang Kendali Militer Korea Selatan

Menurut Kepala Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, Korea Utara berencana mengirim sekitar 6.000 personel ke Rusia. Rinciannya meliputi 1.000 insinyur tempur dan 5.000 tenaga pembangunan militer yang akan dilibatkan dalam operasi pembersihan ranjau dan proyek rekonstruksi di wilayah Kursk, yang terletak di perbatasan dengan Ukraina.

Sementara itu, pada bulan April, intelijen Korea Selatan juga melaporkan bahwa Korea Utara kemungkinan telah mengalami sekitar 4.700 korban jiwa selama keterlibatannya dalam perang Ukraina bersama militer Rusia, dengan 600 kematian yang telah dikonfirmasi sejauh ini.

x|close