Agnez Mo: Anggota DPR Harus Bisa Public Speaking

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Sep 2025, 13:15
thumbnail-author
April
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Agnez Mo Agnez Mo (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Penyanyi internasional Agnez Mo ikut bersuara terkait kondisi Indonesia saat ini, dimana terjadi kerusuhan selama beberapa hari.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat, seolah-olah hanya meminta jika gaji dan tunjangan DPR tidak dinaikan. Tak hanya sekedar unjuk rasa, imbas dari rasa kekesalan tersebut, sejumlah massa justru melakukan tindak anarkis berupa penjarahan di rumah anggota DPR RI Ahmad Sahoni, Eko Patrio dan Uya Kuya.

Isu tunjangan DPR yang mendadak dinaikan untuk sewa rumah sebesar Rp50 juta perbulannya, menjadi pemicu utama masyarakat menggelar demo besar-besaran. 

Hal ini sukses menuai sorotan dari seluruh penjuru dunia, termasuk oleh Agnez Mo yang saat ini tengah menetap di Amerika. Menurut Agnez pernyataan yang dilontarkan para pejabat negeri tersebut lah yang bisa memicu amarah rakyat. Ia pun mengatakan seorang pejabat publik seharusnya memiliki kemampuan berbicara yang layak.

"Semuanya berawal dari EQ yang rendah, cara berbicara di depan umum yang memecah belah dan merendahkan, serta tanpa empati," kata Agnez Mo di Instagram, 2 September 2025.

Kebutuhan public speaking yang baik bagi setiap anggota DPR, dianggap bisa berhati-hati dalam melontarkan ucapan dan pemilihan kata yang baik.

"Hal paling minimal yang bisa saya harapkan dari seorang anggota DPR adalah kemampuan berbicara di depan publik yang layak, yang tidak memecah belah, tapi benar-benar mencari solusi untuk semua pihak, bukan hanya untuk kepentingan mereka sendiri," sambungnya.

Hal ini menjadi salah satu modal utama untuk setiap wakil rakyat, dan standarisasi manusia.

"Dan, fakta bahwa kita bahkan harus menuntut sesuatu sesederhana kemampuan berbicara di depan publik saja sudah bikin geleng-geleng kepala. Sesuatu yang harusnya sudah menjadi standard paling dasar sebagai manusia, apalagi sebagai wakil rakyat atau pembuat aturan/hukum (legislator)" timpalnya.

Adapun Agnez menyinggung salah satus contoh dimana sempat terjadi seorang pejabat publik menyampaikan sebuah pernyataan yang justru terkesan merendahkan.

"(But well... aku mengalaminya sendiri beberapa bulan yang lalu, ketika seorang anggota DPR yang dengan entengnya bilang kalau belum S3 (PhD), ya gak usah ngomong soal isu ini... karena mungkin menurut dia orang lain 'terlalu bodoh'?" ungkapnya.

x|close