Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar menilai penyelenggaraan Pasar Malem Narasi di Hutan Kota GBK menjadi wadah penting bagi pelaku ekonomi kreatif (ekraf) untuk memperluas peluang usaha dan memperkenalkan produk mereka ke masyarakat luas.
“Pasar Malem Narasi berhasil menyediakan ruang bagi para pegiat ekraf untuk semakin mengenalkan kekuatan ekonomi kreatif lokal kita kepada publik,” ujar Irene dalam keterangan pers yang diterima pada Senin.
Penyelenggaraan acara tersebut juga bertepatan dengan momentum bulan perayaan Hari Ekonomi Kreatif Nasional, yang digelar dalam rangkaian kampanye OktoBerkreasi. Kampanye ini bertujuan mendukung kegiatan kreatif di berbagai daerah di Indonesia agar menjadi wadah bagi kolaborasi, ekspresi, serta pertumbuhan para pelaku industri kreatif dari beragam subsektor.
Irene menjelaskan, Pasar Malem Narasi merupakan cerminan semangat kolaboratif yang menjadi kunci utama dalam pengembangan ekonomi kreatif nasional. Kegiatan seperti ini, lanjutnya, mampu mendorong potensi besar karya lokal untuk tumbuh dan memberi kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional.
Baca Juga: Wamenekraf Apresiasi Kolaborasi MaxDecal dan SekuyaEVOS di IMX 2025
Menurutnya, acara tersebut tidak hanya berfungsi sebagai hiburan publik, tetapi juga menjadi ajang pemberdayaan bagi para pelaku kreatif lintas subsektor. Melalui kegiatan itu, mereka dapat memperkenalkan karya, memperluas jaringan, dan meningkatkan kesempatan usaha.
“Kementerian Ekraf fokus mengembangkan 17 subsektor, dan di acara ini para pegiat ekraf dari subsektor fesyen, kuliner, desain, dan musik mendapat panggung untuk menunjukkan kapasitas mereka sekaligus memperluas jejaring kolaborasi dengan pegiat kreatif lainnya,” kata Wamen Ekraf Irene.
Acara Pasar Malem Narasi yang diinisiasi oleh perusahaan media digital Narasi mengusung tema “Hiburan Asli Tjap Indonesia” dan berlangsung pada 25–26 Oktober 2025 di Hutan Kota GBK, Jakarta.
Kegiatan tersebut menghadirkan wahana hiburan, panggung musik, serta bazar kuliner dan produk kreatif lokal yang mempertemukan pelaku industri kreatif dengan masyarakat secara langsung.
Beragam jenama lokal turut ambil bagian dalam acara ini, antara lain Papinka, Pallubasa Serigala, Ayam Keprabon, Kopi Sagaleh, Mad Bagel, dan sejumlah merek lainnya. Sementara dari subsektor musik, hadir penampilan band Wali pada hari pertama dan Mollucan Soul yang tampil pada puncak acara.
Baca Juga: Wamenekraf: Proses Hukum Royalti Lagu Masih Berjalan
Suasana khas pasar malam semakin terasa dengan kehadiran berbagai wahana seperti bianglala, kora-kora, dan rumah hantu, yang menjadi daya tarik bagi pengunjung dari berbagai daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Wamen Ekraf Irene juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas kreatif untuk menciptakan ekosistem yang berkelanjutan bagi pelaku industri kreatif nasional.
Menurutnya, kegiatan seperti Pasar Malem Narasi merupakan bukti konkret bahwa kolaborasi lintas sektor mampu memperkuat rantai nilai kreatif, membuka lapangan kerja baru, serta menegaskan posisi Indonesia sebagai the new engine of growth.
“Dengan potensi besar yang kita miliki, baik dari sisi talenta, ide, maupun kekayaan budaya, ekonomi kreatif adalah masa depan perekonomian Indonesia. Pemerintah akan terus hadir membuka ruang kolaborasi agar semakin banyak pelaku kreatif yang tumbuh, berkembang, dan menjadikan ekonomi kreatif sebagai motor penggerak utama pertumbuhan nasional yang berdaya saing global,” tutup Wamen Ekraf Irene.
(Sumber : Antara)
Wamen Ekraf Visitasi Pasar Malem Sahabat Narasi, Hutan Kota GBK Jakarta, Minggu 26 Oktober 2025 ANTARA/HO Kementerian Ekonomi Kreatif (Antara)