Purbaya Telusuri Penyebab Keterlambatan Penyaluran BLT Tambahan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Okt 2025, 05:35
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membuka peluang adanya kenaikan gaji bagi aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) pada tahun anggaran 2026. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membuka peluang adanya kenaikan gaji bagi aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) pada tahun anggaran 2026. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab keterlambatan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tambahan yang hingga kini belum seluruhnya diterima oleh masyarakat.

“Sedang diperiksa masalahnya, katanya masih perlu persiapan logistiknya,” ujar Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa penyaluran untuk masyarakat dalam kategori desil 1 dan 2 biasanya menjadi prioritas, sehingga pencairannya dilakukan lebih dahulu dibanding kelompok lainnya. Sementara itu, BLT untuk penerima di luar kategori tersebut dipastikan akan segera disalurkan dalam waktu dekat.

Agar proses distribusi berjalan lebih cepat, Purbaya menyebut akan berkoordinasi dengan PT Pos Indonesia, yang menjadi salah satu pihak penyalur bantuan.
“Sementara yang PT Pos (Pos Indonesia), harusnya saya perintahkan ke ajudan saya untuk diskusi dengan PT Pos tentang mempercepat penyalurannya. Saya pikir sih minggu ini udah keluar juga,” jelasnya.

Diketahui, pemerintah menambah jumlah penerima BLT menjadi dua kali lipat, yakni 35,04 juta keluarga penerima manfaat (KPM) untuk periode Oktober–Desember 2025.
Bantuan tersebut bernilai Rp900 ribu per keluarga, dan disalurkan sekaligus pada bulan Oktober.

Baca Juga: Purbaya Optimistis Konsumsi Rumah Tangga Tumbuh 5,5 Persen pada Kuartal IV-2025

Purbaya menjelaskan bahwa anggaran untuk BLT tambahan sebesar Rp34 triliun bersumber dari pos anggaran tambahan yang dialihkan dari dana tidak terserap.
“Ada beberapa anggaran yang enggak terserap sehingga saya bisa alihkan. Nah, dari situ kan saya alihkan Rp34 triliun dari sana kan,” terang Menkeu.

Ia menambahkan bahwa bantuan tersebut, yang semula direncanakan hanya berlangsung selama dua bulan, kini diperpanjang menjadi tiga bulan, sekaligus memperluas jangkauan penerima hingga mencakup kelompok desil 3 dan 4.

Bantuan ini menyasar masyarakat dari desil 1 hingga 4 berdasarkan Data Sosial Ekonomi Nasional (DSEN) dan menjadi tambahan di luar BLT reguler yang disalurkan melalui Kementerian Sosial (Kemensos) kepada 20,88 juta KPM dalam program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

Adapun penyaluran BLT akan dilakukan melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) kepada 18,3 juta keluarga mulai pekan depan. Sementara itu, PT Pos Indonesia akan menyalurkan bantuan kepada 17,2 juta keluarga.

Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa sebagian penerima telah mulai mendapatkan bantuan tersebut.
“Sebanyak 8 ribu sudah menerima hari ini melalui rekening masing-masing. Ini akan terus berlangsung, nanti juga ada skema pencairan melalui PT Pos dan diantar langsung ke alamat penerima manfaat,” ujarnya di Jakarta, Senin 20 Oktober 2025.

(Sumber : Antara)

x|close