Wamen Todotua Sebut RI Butuh Realisasi Investasi Rp13.000 Triliun Kejar Ekonomi 8 Persen

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Okt 2025, 12:11
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu menyampaikan bahwa realisasi investasi yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen mencapai Rp13 ribu triliun. Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu menyampaikan bahwa realisasi investasi yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen mencapai Rp13 ribu triliun. (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu menyampaikan bahwa realisasi investasi yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen mencapai Rp13 ribu triliun.

Adapun angka tersebut merupakan akumulasi dari target investasi pada tahun 2025 hingga 2029.

"Dalam rangka kita mau mendongkrak pertumbuhan ekonomi Menuju kepada angka 8 persen ada angka Rp13.000 triliun realisasi investasi," ucap Todotua di Kantor Kementerian Investasi, Kamis 2 Oktober 2025.

Lebih lanjut, Todotua mengungkapkan bahwa pada tahun 2025 target investasi yang dibutuhkan mencapai Rp1.900 triliun.

Todotua mengakui target ini berat, dimana dalam dua periode pemerintahan sebelumnya realisasi investasi hanya sekitar Rp9.200 triliun.

Baca juga: Rosan Roeslani dan Todotua Resmikan EU Investment Desk, Dorong Investasi Ramah Lingkungan

Baca juga: Wamen Todotua Tinjau KEK Kura-kura Bali, Dorong Investasi Berkualitas

"Tentunya ini tugas yang sangat berat karena dua periode pemerintahan kemarin kita berbicara realisasi investasi sekitar Rp9.200 triliunan. Tetapi dalam 5 tahun ke depan kita akan berbicara angka Rp13.000 triliun," ungkapnya.

Untuk mencapainya, pemerintah mengandalkan hilirisasi 28 komoditas diantaranya mineral, batu bara, minyak, perkebunan, hingga perikanan. 

"Kita masuk sekarang dalam konsep downstream atau hilirisasi ini jadi strategi utama untuk menggenjot pertumbuhan investasi," tandasnya.

x|close