Menteri Rosan Targetkan Investasi Eropa ke Indonesia Tumbuh 20 Persen Berkat IEU-CEPA

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Okt 2025, 08:59
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani (kiri) memberi suvenir kepada Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi (kanan) dalam konferensi pers Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani (kiri) memberi suvenir kepada Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi (kanan) dalam konferensi pers (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menargetkan peningkatan investasi dari negara-negara Eropa ke Indonesia hingga 20 persen per tahun, seiring dengan penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa atau Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

“Yang tadinya mungkin hanya pertumbuhan di 15 persen setiap tahunnya, karena jumlah (investasinya) masih belum besar, kami harap bisa meningkat sampai antara 18–20 persen setiap tahunnya,” ujar Rosan dalam konferensi pers Peluncuran EU Investment Desk di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Selasa.

Rosan menjelaskan, sepanjang periode 2020–2025, rata-rata pertumbuhan investasi dari Uni Eropa ke Indonesia tercatat sebesar 15 persen, dengan total nilai investasi mencapai sekitar 14,5 miliar dolar AS.

Dengan keberadaan IEU-CEPA yang telah disepakati, ia berharap laju pertumbuhan itu bisa terdongkrak menjadi 20 persen. Namun, ia menegaskan perjanjian tersebut masih menunggu tahap ratifikasi.

“Harus ada ratifikasinya. Ratifikasi ini kita terus dorong supaya bisa lebih cepat dan IEU-CEPA ini bisa berlaku efektif,” kata Rosan.

Baca Juga: Perundingan IEU CEPA Segera Rampung, 80 Persen Ekspor RI ke Eropa Bakal Nikmati Tarif 0 Persen

IEU-CEPA sendiri resmi ditandatangani pada 23 September lalu. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, skema kerja sama ini diproyeksikan mampu mendorong peningkatan signifikan terhadap ekspor produk Indonesia ke Uni Eropa.

“Skema Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) berpotensi meningkatkan nilai ekspor produk Indonesia ke Uni Eropa sebesar 2,5 kali lipat,” ucap Airlangga.

Perjanjian itu juga diperkirakan berdampak besar pada perdagangan bilateral, dengan target peningkatan nilai hingga 60 miliar dolar AS. Bahkan, volume ekspor Indonesia ke pasar Uni Eropa diprediksi bisa melonjak lebih dari 50 persen hanya dalam tiga sampai empat tahun ke depan.

Beberapa sektor unggulan Indonesia seperti minyak sawit, tekstil, alas kaki, dan perikanan diproyeksikan mendapat akses yang lebih luas di pasar Uni Eropa. Selain itu, sektor jasa profesional seperti arsitektur, konsultan hukum, dan industri kreatif diharapkan mampu memperluas daya saing, tidak hanya pada aspek harga tetapi juga kualitas dan inovasi.

Di sisi lain, Uni Eropa juga akan memperoleh peluang lebih besar di pasar Indonesia, khususnya pada sektor pertanian, manufaktur, serta jasa profesional.

(Sumber : Antara)

x|close