Menko Airlangga: IEU-CEPA Dorong Investasi Kendaraan Listrik dan Perluas Akses Pasar RI

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Sep 2025, 17:33
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kanan) di sela jumpa pers setelah penandatanganan perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU CEPA) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa, 23 September 2025. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kanan) di sela jumpa pers setelah penandatanganan perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU CEPA) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa, 23 September 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Bali - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Eropa (IEU-CEPA) membuka peluang besar bagi investasi kendaraan listrik sekaligus memperluas akses produk Indonesia ke pasar Eropa.

“Untuk mineral sekarang kami sudah kerja sama dengan investor Eropa dan sedang berbicara mengenai kerja sama dengan otomotif Eropa terkait mineral,” kata Airlangga.

Pernyataan itu ia sampaikan di sela penandatanganan IEU-CEPA di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa, 23 September 2025.

Menurutnya, Uni Eropa memiliki kepentingan yang besar terhadap sumber daya mineral, termasuk baterai dari Indonesia, serta menunjukkan minat kuat untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di tanah air. Selain itu, Eropa juga siap memenuhi kebutuhan Indonesia terkait modal, teknologi, inovasi, industri berbasis rantai nilai, energi terbarukan, hingga otomotif.

Baca Juga: Menko Pangan Pastikan Dana Kopdes Merah Putih Cair Pekan Depan

Ia menambahkan, kesepakatan tersebut turut menguntungkan UMKM Indonesia yang selama ini menghadapi hambatan birokrasi dalam menembus pasar Eropa.

“Kami akan berikan panduan bagaimana mereka bisa ekspor lebih mudah, kami sepakat Indonesia dan Uni Eropa fasilitasi UMKM,” ujarnya.

Airlangga menjelaskan kerja sama ini akan menghubungkan 723 juta penduduk kedua wilayah dengan potensi nilai lebih dari 21 triliun dolar AS. Dengan berbagai fitur komprehensif IEU-CEPA, ekspor Indonesia ke Uni Eropa diproyeksikan melonjak hingga 60 persen di awal implementasi, dengan tambahan pendapatan nasional sebesar US$2,8 miliar, penciptaan lapangan kerja baru, serta kontribusi terhadap pengurangan kemiskinan.

Lebih jauh, ia menyebut implementasi IEU-CEPA akan berdampak langsung bagi lima juta tenaga kerja di sektor padat karya, terutama pada industri minyak sawit, kopi, tekstil dan pakaian jadi, alas kaki, serta furnitur. Kesepakatan ini juga membuka peluang bagi Indonesia mengekspor produk berteknologi tinggi, seperti ponsel pintar dan peralatan telekomunikasi, untuk mendorong diversifikasi ekspor.

Dalam bidang fasilitasi perdagangan, Indonesia dan Uni Eropa sepakat memperkuat kerja sama dengan penyederhanaan prosedur ekspor-impor serta kolaborasi otoritas bea cukai.

Baca Juga: Menko PM Minta Kemenkes Mendata Seluruh Kasus Cacingan Anak di Indonesia

“Implementasi IEU-CEPA juga selaras dengan Program Paket Ekonomi Indonesia pada semester kedua 2025 terkait dengan upaya mendorong peningkatan jumlah lapangan kerja,” tutur Airlangga.

Perjanjian ini ditargetkan berlaku efektif pada 1 Januari 2027 setelah diratifikasi parlemen kedua belah pihak. Saat mulai diberlakukan, 90 persen produk Indonesia akan menikmati tarif nol persen di pasar Uni Eropa dengan pengurangan tarif tambahan secara bertahap.

(Sumber: Antara)

x|close