Tegas! Microsoft Hentikan Layanan untuk Unit Militer Israel

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Sep 2025, 09:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
Logo Microsoft terlihat di gedung kantornya di Beijing, China, 25 Mei 2023. (Foto: Dok/Tingshu Wang/Reuters) Logo Microsoft terlihat di gedung kantornya di Beijing, China, 25 Mei 2023. (Foto: Dok/Tingshu Wang/Reuters)

Ntvnews.id, New York - Microsoft mengumumkan penghentian sejumlah layanan bagi unit militer Israel yang diduga menggunakan sistem pengawasan untuk memantau jutaan panggilan telepon warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat.

“Saya ingin memberitahu bahwa Microsoft telah menghentikan dan menonaktifkan serangkaian layanan kepada sebuah unit di bawah Kementerian Pertahanan Israel (IMOD),” ujar Brad Smith, Wakil Ketua sekaligus Presiden Microsoft, dalam pernyataan resminya sebagaiman dikutip dari Anadolu, Kamis, 27 September 2025.

Langkah tersebut diambil setelah laporan The Guardian pada 6 Agustus mengungkap penggunaan platform cloud Azure oleh militer Israel untuk menyimpan data panggilan hasil pengawasan massal terhadap warga sipil.

Smith menegaskan, perusahaan meninjau tuduhan tersebut dengan berpegang pada dua prinsip: privasi sebagai hak dasar serta fondasi kepercayaan pelanggan.

Baca Juga: Microsoft Ungkap 10 Pekerjaan yang Paling Kebal Ancaman AI

“Pertama, kami tidak menyediakan teknologi untuk memfasilitasi pengawasan massal terhadap warga sipil. Prinsip ini kami terapkan di setiap negara, konsisten selama lebih dari dua dekade,” tulisnya.

Dalam tinjauan internal, Microsoft memastikan tidak pernah mengakses konten pelanggan IMOD. Pemeriksaan hanya difokuskan pada catatan internal, termasuk dokumen keuangan dan komunikasi. Hasil penyelidikan menemukan bukti bahwa IMOD menggunakan layanan Azure di Belanda serta teknologi kecerdasan buatan.

“Karena itu, kami telah memberi tahu IMOD mengenai keputusan Microsoft untuk menghentikan langganan tertentu beserta layanan terkait, termasuk penggunaan cloud storage dan layanan AI,” kata Smith.

Baca Juga: Indibiz Ajak UKM Lebih Produktif dan Efisien dalam Mengelola Bisnis dengan Solusi Digital Microsoft 365

Ia menambahkan, keputusan ini sudah ditinjau bersama pihak IMOD dan dipastikan tidak terkait pengawasan massal warga sipil. Namun, Smith menegaskan bahwa langkah tersebut tidak memengaruhi kerja sama Microsoft dalam bidang keamanan siber bagi Israel maupun negara-negara lain di kawasan Timur Tengah, termasuk dalam kerangka Perjanjian Abraham.

Smith juga mengapresiasi laporan investigasi The Guardian dan menyatakan bahwa proses tinjauan masih berlangsung.

“Kami akan membagikan rincian lebih lanjut dalam beberapa hari dan minggu ke depan,” pungkas Smith.

x|close