Ntvnews.id, Jakarta - Ketika kecerdasan buatan (AI) semakin menyusup ke berbagai sektor kerja, ancaman terhadap profesi kerah putih kian nyata. Namun, menurut laporan terbaru dari Microsoft, sejumlah pekerjaan fisik justru menunjukkan ketahanan yang tinggi terhadap dampak teknologi ini.
Dalam laporan bertajuk "Implikasi Pekerjaan dari AI Generatif", Microsoft menganalisis lebih dari 200.000 interaksi anonim pengguna dengan Bing Copilot sepanjang Januari hingga September 2024. Hasilnya memperlihatkan bahwa AI banyak berfungsi sebagai "pelatih, penasihat, atau guru yang mengumpulkan informasi dan menjelaskannya kepada pengguna."
Temuan ini berdampak besar terhadap pekerjaan yang bergantung pada pengolahan informasi dan komunikasi verbal, seperti penerjemah, penulis, sejarawan, dan tenaga penjualan, profesi yang kini dianggap paling rentan digantikan oleh AI.
Sebaliknya, profesi yang mengandalkan keterampilan fisik langsung atau bersifat teknis yang kerap dikategorikan sebagai pekerjaan kerah biru ternyata memiliki tingkat paparan yang jauh lebih rendah terhadap AI. Dalam konteks ini, para pekerja yang jarang atau tidak sama sekali bergantung pada bantuan AI dalam keseharian mereka justru menjadi yang paling aman dari ancaman disrupsi teknologi.
Riset Gallup turut menguatkan temuan tersebut. Penggunaan AI paling tinggi tercatat di kalangan pekerja kerah putih, dengan 27% di antaranya rutin menggunakan AI di tempat kerja, naik dari 12% pada tahun sebelumnya. Industri teknologi mencatat penggunaan tertinggi (50%), disusul layanan profesional (34%) dan sektor keuangan (32%). Sebaliknya, kalangan pekerja produksi dan lini depan hanya mencatatkan kenaikan kecil dari 11% pada 2023 menjadi 9% di tahun 2025.
Ravin Jesuthasan, pakar masa depan pekerjaan, menegaskan pentingnya peran kerja fisik yang belum bisa tergantikan oleh mesin. "Jika saya seorang tukang ledeng, kita masih jauh dari mesin yang mampu menggantikan saya sebagai tukang ledeng. Jadi, stabilitasnya jauh lebih baik," ujar Jesuthasan.
Lebih lanjut, Microsoft merilis daftar 10 pekerjaan teratas yang dinilai paling tahan terhadap pengaruh AI, yaitu:
- Flebotomis (profesional medis pengambil darah)
- Asisten perawat
- Pekerja pemindahan bahan berbahaya
- Pembantu, tukang cat, dan tukang plester
- Pembalsem
- Operator pabrik dan sistem
- Ahli bedah mulut dan maksilofasial
- Pemasang dan reparasi kaca otomotif
- Insinyur kapal
- Tukang reparasi dan ganti ban
Jesuthasan menambahkan bahwa pekerjaan kerah biru telah mengalami evolusi signifikan dalam beberapa dekade terakhir, menjadikannya jalur karier yang makin diminati, khususnya oleh generasi muda. Bahkan sektor manufaktur yang dulu dianggap “kotor dan kumuh”, kini dikenal sebagai industri dengan bayaran tinggi karena tuntutan teknis yang semakin kompleks.