Sri Mulyani Ungkap Dana Abadi Pendidikan Tembus Rp154,1 Triliun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Agu 2025, 10:28
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani/Ist Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani/Ist

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan perkembangan Dana Abadi Pendidikan yang kini telah mencapai Rp154,1 triliun per 31 Desember 2024.

Angka terssebut meningkat pesat dari hanya Rp1 triliun pada saat awal dibentuk tahun 2009. 

Hingga saat ini, sebanyak 670 ribu penerima manfaat telah memperoleh beasiswa dari dana abadi, termasuk 3.363 mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di universitas terbaik dunia.

"Kami ingin memastikan bahwa anggaran pendidikan tidak sia-sia, maka dibuatlah wadah yang disebut dana abadi,” ungkap Menkeu dalam keterangannya dikutip, Jumat 8 Agustus 2025. 

Baca juga: Sri Mulyani Cairkan Rp327 Miliar untuk Sekolah Rakyat di Semester I-2025

Sebagai bagian dari dukungan fiskal lainnya, Kementerian Keuangan menyediakan insentif super tax deduction bagi perusahaan yang menginvestasikan dana dalam kegiatan riset dan pengembangan. 

“Konvensi ini saya harap akan menjadi salah satu bentuk bagi kita semuanya untuk bekerja sama antara akademisi, industri, pemerintah, dan terutama juga dengan seluruh stakeholder dalam sebuah ekosistem yang meningkatkan produktivitas melalui science dan teknologi,” ungkapnya.

Selain itu, Menkeu menjelaskan bahwa APBN merupakan instrumen vital untuk mencapai cita-cita negara, termasuk dalam mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Untuk tahun 2025, alokasi anggaran pendidikan mencapai Rp724,3 triliun atau sekitar 20 persen dari total belanja negara, sesuai amanat konstitusi. 

Baca juga: Sri Mulyani Siapkan Stimulus Rp10,8 Tiliun Buat Dongkrak Ekonomi Kuartal III
 
Anggaran tersebut mencakup berbagai kluster dalam ekosistem pendidikan, mulai dari bantuan langsung kepada siswa dan mahasiswa, penggajian dan tunjangan kinerja bagi guru dan dosen, serta pembangunan infrastruktur pendidikan dan penelitian. 

“Itu adalah semuanya digunakan di dalam rangka untuk memperkuat ekosistem pendidikan dan penelitian di Indonesia,” tandasnya.

x|close