Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya pengembangan sektor ekonomi kreatif yang berbasis pada riset dan inovasi dari daerah-daerah di Indonesia.
“Ekonomi kreatif harus dimulai dari daerah, dan ini adalah bagian dari visi Presiden yang tertuang dalam Asta Cita untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas melalui industri kreatif," ujar Riefky dalam keterangan pers yang diterima, Selasa, 5 Agustus 2025.
Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap keberadaan Galeri Riset dan Inovasi Teknologi (GRIT) di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, yang dianggap mampu memperkuat kontribusi perguruan tinggi dalam ekosistem ekonomi kreatif nasional.
Menurut Riefky, ekonomi kreatif saat ini memiliki potensi besar sebagai mesin penggerak baru bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia menekankan bahwa kontribusi sektor ini melampaui penciptaan lapangan kerja semata. Karena itu, pihaknya berkomitmen untuk mendorong produk-produk kreatif agar berkembang menjadi industri yang mandiri dan berkelanjutan.
Baca Juga: Kemenekraf Pastikan Perizinan Penggunaan Lagu di Tempat Umum Lebih Mudah
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) juga akan menjalin kerja sama strategis dengan ITS dalam mengkurasi dan mempercepat komersialisasi produk-produk inovatif.
Riefky menyampaikan harapannya agar hasil karya inovatif yang telah melalui tahap inkubasi bisa dipromosikan dan dikembangkan lebih jauh, tidak hanya untuk pasar domestik, tetapi juga di kancah internasional.
Ia juga menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor melalui pendekatan hexahelix, yaitu kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, media, dan lembaga keuangan.
“Banyak pelaku kreatif yang memiliki potensi besar, tetapi tidak memiliki aset fisik untuk dijadikan jaminan. Inilah tantangan yang harus diatasi, dan kami siap mendukung mereka melalui pendanaan kreatif, promosi, serta perluasan jaringan,” tutur Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Baca Juga: Kemenekraf Gencarkan Edukasi Pendaftaran Hak Cipta
GRIT ITS sendiri merupakan galeri pameran permanen yang menampilkan hasil riset dan inovasi dari dosen dan mahasiswa, mulai dari prototipe operasional, maket, hingga teknologi virtual reality. Berbagai sektor ekonomi kreatif juga dihadirkan dalam galeri ini, termasuk industri gim, arsitektur, penerbitan, hingga seni rupa.
Fungsi galeri ini tidak terbatas sebagai ruang pamer, namun juga menjadi sarana edukasi dan sumber inspirasi bagi pelajar di seluruh Indonesia, terutama dalam mendorong penciptaan nilai tambah dan pembukaan lapangan kerja.
Rektor ITS Bambang Pramujati menyambut baik dukungan Menparekraf terhadap riset dan inovasi di lingkungan kampus. Ia mengungkapkan bahwa ITS terus memperkuat kemitraan dengan sektor industri dan pemerintah untuk mewujudkan ekosistem inovasi yang produktif.
"Di ITS, kami memiliki 8 fakultas, salah satunya Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital yang berfokus pada riset dan inovasi. Kami sedang memperluas fasilitas dan peralatan untuk mendukung pengembangan prototipe industri," jelas Bambang.
Ia berharap kolaborasi yang terjalin dapat menghasilkan produk-produk berkualitas yang tak hanya relevan bagi dunia industri, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.
(Sumber: Antara)