Ntvnews.id, New York - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengungkapkan rasa terhormatnya bisa menyampaikan pidato pada urutan ketiga dalam sesi debat umum Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
"Saya kira ini suatu kehormatan. Saya bisa bicara termasuk dikasih urutan yang terhormat," kata Presiden Prabowo saat memberi keterangan kepada wartawan di New York, Rabu, 24 September 2025 waktu setempat.
Prabowo menjelaskan bahwa dalam tradisi Sidang Umum PBB, Brasil selalu mendapat kesempatan pertama untuk berpidato, diikuti Amerika Serikat sebagai tuan rumah markas besar PBB di New York. Setelah itu, Indonesia mendapatkan giliran. Menurutnya, hal ini merupakan bentuk penghormatan dunia kepada Indonesia.
"Brasil yang selalu nomor satu, Amerika yang selalu nomor dua. Baru dikasih kesempatan kepada Indonesia untuk menghormati Indonesia, menghargai Indonesia," ucap Kepala Negara.
Ia menekankan bahwa kesempatan berbicara di forum internasional tersebut digunakan untuk menyampaikan posisi Indonesia dalam mendorong penyelesaian konflik global. Secara khusus, Prabowo menaruh perhatian besar pada penderitaan rakyat Palestina di Gaza.
"Yang paling utama bagi kita tentunya kita sangat terasa jeritan penderitaan rakyat Gaza. Saya kira itu," ucap Presiden Prabowo.
Diketahui, Prabowo menyampaikan pidatonya di Markas Besar PBB, New York, Selasa, 23 September 2025, setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Baca Juga: Prabowo Tiba di Sidang Umum PBB untuk Sampaikan Pidato Perdana
Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti sejumlah isu penting, mulai dari keberhasilan Indonesia dalam mencapai swasembada beras, persoalan perubahan iklim, hingga seruan agar dunia bersatu menciptakan perdamaian, termasuk penyelesaian konflik di Palestina.
Pidato tersebut menjadi penampilan perdana Prabowo di Sidang Umum PBB sejak dilantik sebagai Presiden pada Oktober 2024. Setelah agenda di Amerika Serikat, Prabowo dijadwalkan melanjutkan lawatan kenegaraan ke Kanada dan Belanda.