Ntvnews.id, Jakarta - Kremlin menilai dugaan upaya serangan yang dilakukan Kiev terhadap kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai tindakan teror yang bertujuan mengacaukan proses perundingan yang sedang berlangsung.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Selasa, 30 Desember 2025, menyatakan bahwa serangan tersebut tidak hanya menyasar Presiden Putin secara pribadi, tetapi juga memiliki dimensi politik yang lebih luas.
"Ini adalah tindakan teroris yang bertujuan untuk mengganggu proses negosiasi, yang ditujukan tidak hanya kepada presiden Putin secara pribadi, tetapi di sini saya ingin mengingatkan pidato Natal (Volodymyr) Zelenskyy dan kata-kata yang dia sampaikan kepada Putin," kata Peskov kepada wartawan.
Ia menilai bantahan Kiev terkait serangan terhadap kediaman presiden di Wilayah Novgorod sebagai pernyataan yang tidak masuk akal. Peskov menegaskan bahwa serangan drone dalam jumlah besar tersebut berhasil digagalkan oleh sistem pertahanan udara Rusia.
P
\ernyataan yang menyangkal serangan Kiev terhadap kediaman presiden di Wilayah Novgorod adalah gila, kata pejabat itu, menambahkan bahwa serangan drone besar-besaran tersebut berhasil dinetralisasi berkat kerja sistem pertahanan udara.
Peskov juga menyoroti upaya Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan sejumlah media Barat yang dianggapnya berupaya membantah insiden tersebut.
"Tentu saja, kita melihat bahwa Zelenskyy sendiri mencoba menyangkal hal ini, dan banyak media Barat yang bersekutu dengan rezim Kiev, mulai menyebarkan gagasan bahwa ini tidak terjadi," kata Peskov kepada wartawan.
Baca Juga: Desus Perselisihan antara Putin dan Menlu Rusia, Kremlin Buka Suara
Ketika ditanya mengenai kemungkinan adanya bukti fisik terkait serangan tersebut serta kesiapan Rusia untuk menunjukkannya, Peskov menyatakan Kremlin tidak melihat perlunya pembuktian semacam itu.
Peskov mengatakan Kremlin tidak yakin bahwa seharusnya ada "bukti" setelah serangan itu, ketika ditanya apakah ada bukti fisik serangan tersebut dan apakah Rusia siap untuk menunjukkannya.
Lebih lanjut, Peskov menilai bahwa dugaan aksi teror yang dilakukan Kiev itu juga menyasar Presiden Amerika Serikat Donald Trump, terutama dalam konteks upayanya membantu penyelesaian konflik.
Tindakan teroris Kiev yang berupaya menyerang kediaman Putin juga ditujukan kepada Presiden AS Donald Trump dan upayanya untuk membantu menyelesaikan konflik, kata pejabat itu.
Namun demikian, Peskov menolak memberikan keterangan terkait keberadaan Presiden Putin maupun kondisinya pascaserangan, dengan alasan informasi tersebut tidak untuk konsumsi publik.
Sebelumnya, pada Senin 29 Desember 2025, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyampaikan bahwa Kiev disebut telah melancarkan serangan terhadap kediaman Presiden Rusia di Wilayah Novgorod menggunakan 91 drone pada malam 28 hingga 29 Desember.
(Sumber: Antara)
Arsip - Juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov. (ANTARA/Anadolu/py/pri) (Antara)