Ntvnews.id, Jakarta - Ruang rapat paripurna Gedung DPRD Bojonegoro ambrol pada Selasa sore (23/12/25) akibat hujan lebat. Insiden tersebut menyebabkan sebagian atap rusak serta sejumlah meja dan kursi tertimpa reruntuhan serta basah terkena air hujan.
Padahal gedung DPRD termasuk bangunan yang baru saja diresmikan awal tahun 2023 dan menelan anggaran sekitar 77 miliar rupiah.
Video dan informasi diunggah akun bojonegoro2.
Dikutip dari mimbar minang news, Plafon ruang sidang paripurna DPRD Kabupaten Bojonegoro ambruk pada Selasa (23/12/2025). Insiden tersebut dibenarkan langsung oleh Ketua DPRD Bojonegoro, Abdullah Umar. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini karena ruang sidang dalam kondisi kosong saat peristiwa terjadi.
View this post on Instagram
Abdullah Umar menjelaskan, bagian plafon yang ambruk memiliki ukuran cukup besar, yakni sekitar 25 meter kali 5 meter. Runtuhnya plafon terjadi setelah wilayah Bojonegoro diguyur hujan deras dalam durasi cukup lama. Material plafon terlihat berserakan di lantai ruang sidang paripurna dan menyebabkan kerusakan fasilitas ruangan.
“Benar, telah terjadi ambruk plafon di ruang sidang paripurna DPRD Bojonegoro. Ukurannya sekitar 25 x 5 meter. Alhamdulillah tidak ada korban karena kejadian berlangsung di luar jam kegiatan,” ujar Abdullah Umar saat dikonfirmasi.
Menurutnya, dugaan sementara penyebab ambruknya plafon adalah kebocoran pada bagian atap gedung. Kebocoran tersebut membuat air hujan masuk dan menggenang di atas plafon. Akibat beban air yang terus menumpuk, plafon tidak mampu menahan tekanan dan akhirnya runtuh.
“Diduga kuat akibat kebocoran atap. Air hujan menumpuk di atas plafon sehingga bebannya terlalu berat,” jelasnya.
Insiden ini menjadi sorotan publik karena gedung DPRD Bojonegoro merupakan bangunan baru yang diresmikan pada tahun 2023. Pembangunan gedung tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp77,8 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bojonegoro Tahun 2022. Usia bangunan yang relatif masih baru menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas konstruksi serta pengawasan proyek.
Baca Juga: Gedung DPRD NTB Alami Kerusakan Berat Usai Dibakar Massa
Plafon ruang sidang paripurna DPRD Kabupaten Bojonegoro ambruk pada Selasa (23/12/2025). Insiden tersebut dibenarkan langsung oleh Ketua DPRD Bojonegoro, Abdullah Umar. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini karena ruang sidang dalam kondisi kosong saat peristiwa terjadi. Abdullah Umar menjelaskan, bagian plafon yang ambruk memiliki ukuran cukup besar, yakni sekitar 25 meter kali 5 meter. Runtuhnya plafon terjadi setelah wilayah Bojonegoro diguyur hujan deras dalam durasi cukup lama. Material plafon terlihat berserakan di lantai ruang sidang paripurna dan menyebabkan kerusakan fasilitas ru (berita bojonegoro 2)