Ntvnews.id, Jakarta - Kondisi
Berdasarkan pantauan ANTARA pada Senin, 1 September 2025, area dari gerbang depan hingga bagian dalam gedung yang terdampak telah diberi pembatas garis polisi. Sebuah tenda besar milik BPBD juga terlihat berdiri di area parkir untuk mendukung penanganan pascakejadian.
Lalu lintas di sekitar lokasi, tepatnya di Jalan Udayana, Kota Mataram, terpantau lancar tanpa hambatan. Sejumlah personel keamanan dari TNI dan Polri berjaga di pintu masuk utama gedung DPRD untuk mengamankan area tersebut.
Sementara itu, pegawai sekretariat DPRD NTB tetap melaksanakan tugas seperti biasa. Mereka tampak mengeluarkan dokumen-dokumen penting serta barang-barang yang masih dapat diselamatkan dari dalam bangunan yang rusak.
Di bagian luar maupun dalam gedung, kondisi kerusakan sangat mencolok. Terlihat dokumen berserakan, kaca pecah, dan genteng yang runtuh memenuhi lantai. Ruangan-ruangan fraksi, komisi, serta ruang kerja Ketua dan Wakil Ketua DPRD yang berada di lantai satu dan dua, hingga ruang paripurna di lantai tiga, semuanya mengalami kerusakan berat akibat dilalap api. Aroma sisa kebakaran pun masih menyengat di seluruh bagian gedung.
Sekretaris DPRD NTB, Hendra Saputra, saat diwawancarai di halaman gedung, menyampaikan bahwa kondisi bangunan saat ini tidak memungkinkan untuk digunakan dalam waktu dekat. Pihaknya bersama BPBD NTB tengah mencari alternatif lokasi yang dapat digunakan sebagai kantor sementara anggota dewan.
"Nanti kalau sudah diputuskan akan kita lapor ke pimpinan," ujarnya.
Sebagai solusi sementara untuk menunjang kegiatan kedewanan seperti rapat komisi, rapat pimpinan, hingga rapat paripurna, pihak sekretariat berencana memanfaatkan sejumlah ruangan di Kantor Gubernur NTB.
"Untuk rapat paripurna kita meminjam Gedung Sangkareang," kata Hendra.
Selain itu, rumah dinas Ketua DPRD NTB juga akan digunakan sebagai salah satu lokasi rapat. Hendra memastikan bahwa fasilitas tersebut sudah mendapat persetujuan untuk dipakai.
"Ibu ketua pun sudah memberikan izin rumah dinas untuk dipakai," ujarnya.
Meski menghadapi kerusakan infrastruktur yang cukup signifikan, Hendra menegaskan bahwa kegiatan dan agenda DPRD NTB akan tetap berjalan normal, termasuk seluruh rapat serta proses administrasi.
"Untuk kerja dan agenda dewan tetap berjalan seperti biasa. Kami tidak terpengaruh dan semua masih on the track. Begitu juga dengan pegawai, kami sudah meminta untuk tetap bekerja seperti biasa dan proses administrasi tetap berjalan," katanya.
Sebagaimana diketahui, dalam aksi unjuk rasa besar-besaran yang terjadi pada Sabtu siang, ( 30 Agustus 2025, dua gedung menjadi sasaran pengrusakan dan pembakaran oleh massa, yaitu gedung utama DPRD yang biasa digunakan untuk sidang dan rapat, serta gedung sekretariat DPRD yang merupakan tempat kerja ASN dan staf DPRD NTB.
Sumber: ANTARA