Ntvnews.id, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengungkapkan bahwa estimasi awal kerugian negara akibat aksi pembakaran Gedung DPRD Kota Makassar yang dilakukan oleh massa mencapai sekitar
“Data sementara ini kami peroleh berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan cepat di lokasi kejadian,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Muhammad Fadli Tahar, melalui laporan yang diterima pada Senin, 1 Agustus 20205.
Angka kerugian tersebut diperoleh dari kajian cepat (assessment) yang dilakukan tim di lapangan, dengan memperhitungkan kerusakan struktur bangunan serta puluhan kendaraan yang turut hangus terbakar di halaman parkir kantor dewan tersebut.
Dari hasil perhitungan sementara, sebanyak 67 unit kendaraan roda empat dilaporkan ludes terbakar. Dengan asumsi nilai per unit sebesar Rp200 juta, total kerugian dari mobil mencapai sekitar Rp13,4 miliar.
Sementara itu, 15 unit sepeda motor juga tercatat hangus dalam insiden tersebut. Dengan estimasi nilai per unit Rp16 juta, total kerugian untuk kendaraan roda dua diperkirakan mencapai Rp240 juta.
Gedung yang terbakar sendiri terdiri dari empat lantai dengan luas tiap lantai sekitar 400 meter persegi, atau total 1.600 meter persegi.
Ada pun untuk peralatan dan perlengkapan kantor yang juga turut terbakar, Fadli menyebutkan belum dapat dilakukan perhitungan yang pasti.
“Sebab barangnya berbentuk fisik dan tidak dapat dikenali serta akses menuju ruangan terbatas karena rawan bangunannya rentan runtuh,” jelasnya.
BPBD juga menyoroti adanya kerugian besar lain yang sulit diukur secara material, seperti hilangnya arsip penting, dokumen tidak utuh, hingga biaya pemulihan layanan pemerintahan dan relokasi ruang kerja.
“Masih ada sejumlah kerugian belum dimasukkan. Bila dihitung, kerugian ekonomi nyata dampak kebakaran itu bisa jauh lebih besar, karena ini baru estimasi perkiraan,” ujarnya.
Insiden ini terjadi pada Jumat malam, 29 Agustus 2025 hingga Sabtu dini hari, 30 Agustus 2025 saat demonstrasi berlangsung di kawasan Jalan Andi Pangeran Pettarani. Kericuhan terjadi hingga massa membakar Gedung DPRD Makassar. Setelah itu, kerusuhan berlanjut ke Jalan Urip Sumoharjo, di mana massa kembali membakar Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.
Saat ini, aparat kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi pembakaran untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Rusdi Hartono, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi sejumlah pihak yang dicurigai sebagai pelaku pembakaran.
“Saya katakan tadi, potensial suspek sudah ada. Mudah-mudahan tidak berapa lama lagi, kita bisa melakukan pendekatan hukum yang lebih jelas ke depan,” katanya kepada wartawan di lokasi.
(Sumber: Antara)