Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI), Jumbo dan IP Factory Commutorline menghadirkan 11 karya Intellectual Property (IP) untuk livery di ruang publik transportasi. Wakil Menteri Ekraf Irene Umar menyebut kolaborasi ini sebagai bukti konkret penguatan ekosistem ekonomi kreatif melalui ruang publik.
“Kolaborasi Kereta IP ini adalah tentang sebuah pergeseran mindset fundamental. Kita harus berhenti melihat aset publik seperti kereta api hanya sebagai 'hardware' fungsional. Ini adalah kanvas. Sebuah kanvas raksasa untuk memamerkan 'software' terbaik bangsa kita, yaitu Kekayaan Intelektual (IP) lokal,” kata Wamen Ekraf Irene, Jumat, 26 Desember 2025.
Sebanyak 11 IP lokal yang dihadirkan yaitu Jumbo, Lokerserem, Belanja Ria, Pletesan, Arlo, Glek n Go, Mora Olfi, Nine to Field, Menyonisme, Skudeye, dan Kosanimal. Melalui program Kereta IP, perjalanan kereta api tidak hanya berfungsi sebagai sarana mobilitas, tetapi juga sebagai ruang pengalaman kreatif.
Baca Juga: Mentan Amran Pastikan Stok dan Harga Pangan dari Telur hingga Minyak Aman Saat Nataru
“Peran kami di Ekraf adalah menjadi ‘biro jodoh’ strategis yang memfasilitasi pertemuan ini. Tujuannya jelas, yakni mengubah perjalanan dari sekadar ‘mobilitas’ menjadi sebuah platform storytelling bergerak yang sekaligus menjadi ‘momen kebanggaan’. Dengan menjangkau jutaan pasang mata di sepanjang rel kereta, kita tidak hanya menciptakan nilai ekonomi baru bagi para kreator, tetapi yang terpenting, kita membangun kebanggaan nasional setiap kali kereta ini melintas,” ujar Wamen Ekraf Irene.
Sejumlah rangkaian kereta api jarak jauh ditransformasi dengan sentuhan visual karakter IP lokal melalui pemasangan livery tematik Natal dan Tahun Baru pada lokomotif dan body eksterior kereta, serta didukung aktivasi di beberapa stasiun selama periode liburan.
Kereta IP.
Bobby Rasyidin selaku Direktur Utama PT KAI menyampaikan bahwa Kereta IP merupakan bagian dari komitmen KAI dalam menghadirkan layanan publik yang semakin relevan dan bernilai tambah.
“Melalui Kereta IP, kami ingin menghadirkan perjalanan yang tidak hanya mengantarkan penumpang ke tujuan, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih hidup dan bermakna. Kolaborasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif dan para kreator IP lokal ini merupakan bentuk komitmen KAI dalam mengoptimalkan aset publik, mendukung industri kreatif nasional, serta menghadirkan layanan yang semakin dekat dengan masyarakat,” ujarnya.
Untuk livery Jumbo berada di Argo Dwipangga yang melalui sejumlah stasiun seperti Gambir, Bandung, Semarang Tawang, hingga Surabaya Pasar Turi. Sedangkan livery tematik Natal 2025 & Tahun Baru 2026 telah terpasang di beberapa stasiun dan sejumlah layanan kereta api antar kota, di antaranya KA Argo Wilis/Turangga, KA Jayabaya/Gaya Baru Malam Selatan, KA Pandalungan, dan KA Argo Dwipangga, yang melayani relasi strategis seperti Bandung–Surabaya, Malang–Pasarsenen–Surabaya, Gambir–Jember, serta Solo–Gambir.
Dari sisi kreator, Lokoloko, representatif IP Factory Commutorline melihat Kereta IP sebagai medium storytelling yang unik dan kontekstual.
Kereta IP.
“Kereta api merupakan ruang publik yang memiliki interaksi emosional yang kuat dengan penumpangnya. Melalui Kereta IP, karakter dan cerita IP lokal kami hadir secara langsung dalam perjalanan masyarakat, menjadikannya pengalaman visual yang hidup dan inklusif lintas generasi,” ujarnya.
Program Kereta IP sejalan dengan semangat ‘Melayani Sepenuh Hati’, di mana Kereta Api Indonesia terus berupaya menghadirkan layanan publik yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga memberikan pengalaman yang berkesan bagi masyarakat. Kereta IP akan hadir selama periode Natal dan Tahun Baru 2025–2026.
Kementerian Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan IP Factory Commutorline menghadirkan 11 karya Intellectual Property (IP) untuk livery di ruang publik transportasi.