Ntvnews.id, Medan - Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution kembali menetapkan perpanjangan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatera Utara hingga 31 Desember 2025.
Perpanjangan tersebut tertuang dalam Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 188.44/906/KPTS/2025 tentang Perpanjangan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, dan Gempa Bumi di Wilayah Provinsi Sumatera Utara.
"Memperhatikan dampaknya, serta langkah evakuasi hingga kebutuhan pemulihan di wilayah terdampak, maka Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memperpanjang status tanggap darurat bencana hingga 31 Desember 2025," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara Erwin Hotmansah Harahap di Medan, Kamis, 25 Desember 2025.
Erwin menjelaskan, keputusan perpanjangan status tanggap darurat tersebut merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara telah menetapkan Keputusan Nomor 188.44/863/KPTS/2025 yang berlaku selama 14 hari, terhitung sejak 11 Desember hingga 24 Desember 2025.
Baca Juga: Anak-Anak Terdampak Bencana di Sumbar dan Sumut Bakal Sekolah Lagi, Aceh Menyusul
Perpanjangan status tanggap darurat ini juga melanjutkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 188.44/836/KPTS/2025 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, dan Gempa Bumi di Wilayah Provinsi Sumatera Utara yang berlaku pada 27 November hingga 10 Desember 2025.
"Keputusan ini muncul setelah Gubernur menggelar rapat evaluasi penanganan bencana Sumatera Utara pada 23 Desember 2025," ujar Erwin.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat, hingga saat ini jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi di Sumatera mencapai 1.135 orang, dengan 173 orang dilaporkan hilang.
Dari jumlah tersebut, Sumatera Utara mencatat 371 orang meninggal dunia dan 70 orang masih dinyatakan hilang.
"Status tanggap darurat masih berlanjut, bukan bencananya, tapi penanganan dan mitigasinya," jelas Erwin.
Baca Juga: Korban Meninggal Akibat Bencana Alam di Sumut Capai 371 Orang
Gubernur Sumatera Utara juga menugaskan tim penanganan darurat bencana bersama instansi terkait untuk melanjutkan berbagai langkah penanganan kondisi kedaruratan di daerah terdampak.
Langkah tersebut meliputi pelayanan penyelamatan, evakuasi korban, penanggulangan dampak bencana, serta upaya pemulihan di wilayah terdampak.
"Jadi keberadaan posko utama tanggap darurat bencana tetap aktif sepekan ke depan, termasuk gudang logistik di Gedung Serbaguna Pemprov Sumut berfungsi menerima dan mendistribusikan bantuan kepada korban bencana," tegas Erwin.
(Sumber: Antara)
Arsio - Mobil dinas Gubernur Sumatera Utara saat menembus wilayah terisolasi lewat akses darat di Tukka, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Selasa, 2 Desember 2025. ANTARA/HO-Diskominfo Sumut (Antara)