Viral Video Pria Berjilbab Minum Alkohol, Polisi Langsung Ringkus Pelaku

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Des 2025, 09:13
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Ilustrasi Polisi Ilustrasi Polisi (Pixabay)

Ntvnews.id, Kuala Lumpur - Sedikitnya dua orang diamankan pihak berwenang di Malaysia menyusul beredarnya sebuah video viral yang menampilkan seorang pria mengenakan jilbab sambil mengonsumsi minuman beralkohol di sebuah salon rambut. Rekaman tersebut memicu polemik dan kepekaan agama di Negeri Jiran.

Video berdurasi 28 detik yang ramai dibagikan di media sosial itu memperlihatkan seorang pria dengan jilbab hijau sedang meminum bir kalengan. Tayangan tersebut menuai kecaman luas karena dinilai sebagai bentuk pelecehan terhadap ajaran Islam. Dalam Islam, alkohol dipandang sebagai sesuatu yang haram, sementara jilbab lazimnya identik dengan perempuan Muslim.

Direktur Departemen Investigasi Kriminal Bukit Aman, M Kumar, menyampaikan bahwa seorang pria berusia 24 tahun dan seorang perempuan berusia 22 tahun telah ditahan di Subang Jaya pada Selasa sore guna kepentingan penyelidikan.

"Investigasi awal menemukan bahwa individu yang mengenakan jilbab dan mengonsumsi minuman beralkohol adalah seorang pria," ujar Kumar dalam pernyataan tertulis pada Rabu, 24 Desember 2025, seperti dikutip dari Bangkok Post, Jumat, 26 Desember 2025.

Baca Juga: Viral Bonnie Blue Sindir Bali dan Pemerintah Indonesia Usai Ditangkal 10 Tahun

Menurut Kumar, kasus ini diselidiki berdasarkan dugaan perbuatan yang dapat menimbulkan “ketidakharmonisan atau permusuhan atas dasar agama”, serta dugaan pelanggaran undang-undang terkait penyebaran konten negatif di dunia maya. Ia menegaskan bahwa kepolisian tidak akan ragu mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang secara sengaja menyinggung sensitivitas agama atau memicu ketegangan di tengah masyarakat multikultural.

Kumar juga mengimbau masyarakat agar menahan diri dari komentar yang berpotensi memicu isu-isu 3R, yakni agama (religion), ras (race), dan kerajaan (royalty), yang dikenal sangat sensitif di Malaysia.

Ilustrasi - Tahanan di dalam penjara. ANTARA/HO-Shutterstock/pri <b>(Antara)</b> Ilustrasi - Tahanan di dalam penjara. ANTARA/HO-Shutterstock/pri (Antara)

Agama memang menjadi isu krusial di Malaysia, negara dengan mayoritas penduduk Muslim Melayu sekitar 60 persen. Dalam beberapa tahun terakhir, diskursus publik cenderung bergerak ke arah yang lebih konservatif, seiring upaya pemerintahan Perdana Menteri Anwar Ibrahim memperkuat dukungan politik dari basis pemilihnya. Isu-isu 3R sendiri berada dalam pengawasan ketat dan kerap memicu respons hukum maupun politik yang cepat ketika muncul kontroversi.

Sementara itu, pihak Salon LMD Hairlounge Sunway Geo menyampaikan permintaan maaf terbuka pada Rabu. Manajemen menyatakan bahwa insiden tersebut terjadi pada malam 21 Desember dan melibatkan dua orang staf yang kini telah diberhentikan.

"Kami menanggapi masalah ini dengan sangat serius," ujar manajemen salon tersebut. Mereka menambahkan bahwa para karyawan terkait langsung diberhentikan keesokan harinya dan pihak perusahaan berkomitmen untuk bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan polisi.

Baca Juga: Jaksa Tuntut 3 Terdakwa Korupsi Rusunawa Politeknik Lhokseumawe 18 Bulan Penjara

Di media sosial, reaksi publik muncul dengan cepat dan penuh emosi. Warganet dari berbagai latar belakang agama mengecam keras video tersebut dan mempertanyakan motif di balik aksi itu. Seorang pengguna media sosial menyerukan agar pihak yang terlibat "meminta maaf secara terbuka dan menghadapi tindakan hukum".

Komentar lain menyoroti kemungkinan adanya unsur provokasi yang disengaja dan menuntut "hukuman berat" jika hal tersebut terbukti. "Apakah dia benar-benar Muslim atau hanya berpura-pura menjadi Muslim untuk mempermalukan Islam? Tidak mungkin seseorang sebodoh itu minum alkohol secara terbuka di depan umum," tulis seorang pengguna.

Insiden ini menambah daftar kontroversi terkait alkohol yang belakangan melibatkan figur publik di Malaysia. Pada Oktober lalu, CEO perusahaan energi nasional Petronas, Tengku Muhammad Taufik Tengku Aziz, menuai kritik setelah terlihat merayakan kemenangan dengan menyemprotkan sampanye di ajang Grand Prix Singapura. Beberapa hari sebelumnya, Menteri Pariwisata Tiong King Sing juga disorot publik karena dianggap tidak peka terhadap sensitivitas Melayu-Muslim setelah alkohol disajikan dalam sebuah jamuan gala pariwisata.

x|close