Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menggandeng Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk membantu menyosialisasikan program 12 Aksi Bangun Desa kepada masyarakat di desa-desa pelosok Indonesia.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto mengatakan kolaborasi tersebut diyakini dapat mempercepat pencapaian Astacita keenam Presiden Prabowo Subianto, yakni membangun dari desa dan dari bawah guna pemerataan ekonomi serta pengentasan kemiskinan.
"Ketika Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal melakukan kolaborasi dengan Kopassus, kami meyakini ini bisa mempercepat Astacita ke-6 Bapak Presiden, yakni membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan," kata Yandri saat beraudiensi dengan Panglima Kopassus Letnan Jenderal TNI Djon Afriandi di Markas Kopassus TNI AD, Jakarta, Selasa, 23 Desember 2025.
Baca Juga: 12 Rencana Aksi Bangun Desa Dinilai Cerminkan Seluruh Target SDGs
Yandri menilai Kopassus memiliki integritas dan kredibilitas tinggi sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat desa. Kondisi tersebut dinilai strategis untuk mendukung penyebarluasan program pembangunan desa, termasuk sosialisasi Astacita ke-6 Presiden Prabowo.
Saat ini, Kemendes PDT tengah menjalankan 12 rencana aksi yang dikenal sebagai 12 Aksi Bangun Desa. Program tersebut mencakup revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), penguatan desa swasembada dan ketahanan pangan, pengembangan desa swasembada energi dan air, serta hilirisasi produk unggulan desa.
Rencana aksi lainnya meliputi pengembangan desa ekspor, pemberdayaan pemuda dan pemudi pelopor desa, serta sinkronisasi dan konsolidasi program kementerian dan lembaga yang masuk ke desa.
Baca Juga: Mendes Yandri Paparkan 12 Aksi Prioritas Bangun Desa di Lamongan
Selain itu, Kemendes PDT juga mendorong digitalisasi desa dan pengembangan desa wisata, peningkatan investasi desa melalui kerja sama dengan koperasi nasional dan investor luar negeri, serta penguatan pengawasan dan tata kelola pembangunan desa.
Ada pun dua rencana aksi terakhir diarahkan pada pengembangan desa berketahanan iklim dan desa tangguh bencana, serta percepatan pembangunan daerah tertinggal.
Yandri menegaskan bahwa dua belas rencana aksi tersebut dirancang sebagai langkah konkret untuk mewujudkan Astacita keenam Presiden Prabowo Subianto, sekaligus menjadi representasi capaian pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Ia menyoroti masih adanya berbagai persoalan mendasar di desa, seperti keterbatasan akses listrik, jaringan komunikasi, pendidikan, sumber air bersih, hingga fasilitas kesehatan, yang perlu ditangani secara terintegrasi melalui program pembangunan desa.
(Sumber: Antara)
Menteri Desa (Mendes) PDT Yandri Susanto beraudiensi dengan Panglima Kopassus Letnan Jenderal TNI Djon Afriandi, di Markas TNI AD Kopassus, Jakarta, Selasa, 23 Desember 2025. ANTARA/HO-Humas Kemendes PDT. (Antara)