Minta Media Tak Ekspos Kekurangan Pemerintah, KSAD Ungkap Beratnya Tugas TNI Tangani Bencana Sumatera

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Des 2025, 08:53
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
KSAD Maruli Simanjuntak di Keterangan Pers Perkembangan Penangulangan Bencana Sumatera KSAD Maruli Simanjuntak di Keterangan Pers Perkembangan Penangulangan Bencana Sumatera (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak meminta insan pers untuk lebih menonjolkan kinerja pemerintah dan aparat dalam upaya penanganan bencana di wilayah Sumatera.

Maruli mengakui bahwa masih terdapat berbagai kekurangan dalam penanganan bencana oleh pemerintah. Ia berharap kekurangan tersebut dapat disampaikan langsung kepada pihak berwenang, namun tidak perlu dipublikasikan melalui pemberitaan media.

"Kalau ada hal kekurangan pasti banyak kekurangan. Tolong informasikan kami kekurangan itu, jangan diekspose lewat media," ujar Maruli di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 19 Desember 2025.

Baca Juga: Putin Soroti Sikap NATO Tetap Ngotot Ingin Perang, Padahal AS Tak Lagi Anggap Rusia Musuh

Ia menjelaskan bahwa prajurit TNI telah diterjunkan untuk membantu penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Bahkan, tiga anggota TNI gugur saat menjalankan tugas kemanusiaan tersebut.

"Anggota saya tiga orang meninggal. Ada dua keluarga yang suaminya meninggalkan rumah, keluarganya habis anak istrinya," kata dia.

Prajurit TNI AD berjalan kaki menembus wilayah longsor untuk membawa obat-obatan menuju Desa Pameu dan Desa Lut Jaya, Kecamatan Rusip Antara, Aceh Tengah, Selasa, 9 Desember 2025. (ANTARA/Ho-Humas TNI AD) <b>(Antara)</b> Prajurit TNI AD berjalan kaki menembus wilayah longsor untuk membawa obat-obatan menuju Desa Pameu dan Desa Lut Jaya, Kecamatan Rusip Antara, Aceh Tengah, Selasa, 9 Desember 2025. (ANTARA/Ho-Humas TNI AD) (Antara)

Menurut Maruli, para prajurit telah bekerja tanpa mengenal waktu, siang dan malam, serta tetap bertugas di tengah hujan. Namun demikian, mereka masih kerap dinilai lamban dalam pelaksanaan tugas.

"Sudah bekerja siang malam, malah dibilangnya pengerahannya. Bagaimana rasanya Anda kalau di posisi itu? Bukan saya, anggota saya. Kehujanan tengah malam bentuk seperti itu. Terus dibilangnya lambat," ujarnya.

Ia menegaskan pemerintah membutuhkan dukungan media dalam situasi bencana. Maruli juga meminta media turut menyampaikan informasi kepada TNI agar terjalin kerja sama yang solid. "Kita harus bekerja sama, kita harus kompak semua. Kasihan yang terkena bencana kondisinya memang rumit. Anda mungkin kita tidak merasakan bagaimana mereka susahnya," ucapnya.

Baca Juga: Kolaborasi TNI dan Kementerian PU Pulihkan Akses Jalan Simpang KKA–Bener Meriah

Lebih lanjut, Maruli mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan TNI untuk membangun jembatan di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di daerah terdampak bencana. Saat ini, TNI AD ditugaskan membangun 18 jembatan Bailey.

"Jadi sampai dengan sekarang kami sudah selesai tujuh jembatan Bailey," katanya.

Ia menargetkan TNI mampu membangun 50 jembatan Bailey hingga Januari 2026. Untuk mendukung percepatan tersebut, TNI masih membutuhkan tambahan peralatan.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal akibat bencana di Pulau Sumatera mencapai 1.068 orang per Jumat, 19 Desember 2025 pukul 09.30 WIB.

Kabupaten Agam menjadi wilayah dengan korban jiwa terbanyak, yakni 187 orang, diikuti Kabupaten Aceh Utara dengan 169 korban, serta Tapanuli Tengah sebanyak 131 korban. Selain itu, 190 orang masih dinyatakan hilang dan sekitar 7.000 lainnya mengalami luka-luka.

x|close