Ntvnews.id, Jakarta - Polisi masih mendalami kasus tewasnya seorang anak berusia 9 tahun di Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan/Kota Cilegon. Dalam proses penyelidikan, aparat telah memeriksa delapan orang saksi dari lingkungan sekitar lokasi kejadian.
Korban diketahui bernama Muhamad Axle Herman Miller. Ia ditemukan meninggal dunia di dalam rumah berpilar tempat tinggalnya, dengan luka parah di bagian leher. Saat ditemukan, korban berada seorang diri di dalam rumah. Ia merupakan anak dari petinggi PKS, Maman Suherman.
Peristiwa tersebut pertama kali diketahui setelah korban ditemukan oleh saudaranya yang berinisial D. D kemudian menghubungi ayah korban, HM, sambil meminta pertolongan. HM yang saat itu berada di tempat kerjanya di wilayah Ciwandan langsung pulang ke rumah.
Setibanya di lokasi, HM mendapati anaknya dalam kondisi tengkurap dengan luka serius disertai pendarahan hebat. Korban kemudian segera dibawa ke Rumah Sakit Bethsaida Kota Cilegon menggunakan kendaraan pribadi. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan medis, pihak rumah sakit menyatakan korban telah meninggal dunia.
Baca Juga: KPK Perkirakan Pemerasan Kasus Ebenezer Cs Capai Rp201 Miliar
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya luka akibat tusukan benda tajam. Laporan terkait kejadian ini diterima polisi pada Selasa, 16 Desember 2025 dari petugas rumah sakit. Kapolsek Cilegon Kota Kompol Firman Hamid mengatakan pihaknya bersama Satreskrim Polres Cilegon langsung melakukan penyelidikan secara intensif.
“Saat ini Polsek Cilegon Kota bersama Satreskrim Polres Cilegon telah melakukan langkah-langkah penyelidikan secara intensif. Seluruh informasi dan petunjuk yang ada sedang kami dalami untuk mengungkap pelaku dan motif kejadian,” ujar Kompol Firman Hamid, Kamis, 18 Desember 2025.
“Perkembangan penanganan perkara akan kami sampaikan secara resmi,” tambahnya.
Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Yogatama mengatakan, hingga saat ini delapan orang saksi telah diperiksa untuk dimintai keterangan, termasuk warga di sekitar tempat kejadian.
“Pemeriksaan itu sudah ada delapan orang saksi yang diperiksa, termasuk yang ada di lingkungan tempat kejadian,” kata Yogatama.
Baca Juga: Momen Prabowo Santap Sepiring Nasi Goreng Buatan Dapur Umum Pengungsi di Agam
Selain pemeriksaan saksi, polisi juga telah mengamankan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
“Di sekitar lokasi ada CCTV dan itu sudah kita amankan,” ujarnya.
Namun, Yogatama menegaskan pihaknya belum dapat menyampaikan dugaan motif karena proses penyelidikan masih berlangsung.
“Untuk dugaan motif sementara belum bisa kita jelaskan, karena kita masih dalam tahap penyelidikan,” ucapnya.
Polisi juga memastikan tidak ada barang berharga yang hilang dari rumah korban. Kondisi rumah tidak menunjukkan adanya tanda-tanda perampokan, dan seluruh barang di dalam rumah ditemukan dalam keadaan utuh.
Bocah 9 Tahun Tewas Diduga Jadi Korban Perampokan, Ada 22 Luka Tusukan (IG: rumpi_gosif)