Ntvnews.id, Jakarta -Jakarta, 30 November 2025 — Pemerintah melalui Kementerian Transmigrasi mempercepat penanganan banjir yang berdampak pada lima kawasan transmigrasi di Provinsi Aceh. Langkah percepatan ini dijalankan sebagai tindak lanjut langsung atas instruksi Presiden Republik Indonesia agar seluruh bantuan untuk masyarakat diberikan secepat-cepatnya, terkoordinasi, dan berorientasi hasil.
Lima kawasan transmigrasi terdampak meliputi:
- Harus Muda Jaya – Kabupaten Bireuen
- Cot Girek – Kabupaten Aceh Utara
- Pintu Rime Gayo – Kabupaten Bener Meriah
- Samar Kilang – Kabupaten Bener Meriah
- Ketapang Nusantara – Kabupaten Aceh Tengah
Baca Juga: Tinjau Dampak Bencana di Aceh Tamiang, Menko AHY Dorong Percepatan Pemulihan Infrastruktur
Respons Cepat dan Koordinasi Lintas Kementerian
Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, menyampaikan bahwa upaya penanganan dilakukan berjenjang sejak laporan pertama diterima.
“Sejak tiga hari lalu, saya menerima laporan dari Tim Ekspedisi Patriot mengenai kondisi lima kawasan transmigrasi yang terisolasi. Setiap informasi yang masuk langsung kami tindak lanjuti untuk memastikan intervensi cepat dan tepat,” ujarnya.
Pada Rabu pagi, 27 November 2025, Kementerian Perhubungan telah menyiapkan pesawat pendukung, namun otoritas penerbangan menunda penerbangan karena cuaca ekstrem.
Menindaklanjuti instruksi Presiden, Menteri Transmigrasi bergerak ke Kabupaten Bener Meriah pada Sabtu pagi, 29 November 2025, untuk melakukan verifikasi lapangan dan bergerak sebagai tim pendahulu. Kehadiran Menteri di lokasi juga memberikan keyakinan tambahan bagi unsur bantuan untuk berani mendarat di Bener Meriah, mengingat kondisi cuaca yang berubah-ubah dan tantangan visual approach.
Baca Juga: Momen Prabowo Angkat Jempol untuk Gubernur Aceh Mualem di Tamiang
Tantangan Logistik dan Mobilisasi Bantuan
Akses darat terputus di banyak titik, sehingga penyaluran logistik membutuhkan fleksibilitas.
“Saya pernah berada di Aceh pascagempa dan tsunami 2004. Namun bencana kali ini
berbeda: banyak jalan putus dan akses berubah cepat, sehingga strategi logistik harus
adaptif,” jelas Menteri.
Sejak Menteri memasuki Bener Meriah, pesawat Caravan pertama berhasil mendarat
membawa bantuan.
Sore harinya sortie tambahan dijadwalkan, namun tidak dapat mendarat akibat kondisi visual yang kembali memburuk. Pagi ini, pesawat Caravan kembali berhasil mendarat membawa bantuan lanjutan. Bantuan akan terus dialirkan secara bertahap sesuai kondisi cuaca dan keamanan penerbangan.
Baca Juga: Girangnya Gadis Kecil di Aceh Tamiang Saat Kepalanya Dipegang Prabowo
Upaya Nonstop Hingga Dini Hari
Hingga pukul 03.00 dini hari di Kualanamu, proses percepatan distribusi bantuan tetap
berlangsung intensif.
“Kami mengupayakan agar bantuan dapat dikirim sebanyak dan secepat mungkin untuk Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Utara, Bireuen, Lhokseumawe, dan titik lainnya. Negara hadir, dan kami bekerja siang malam untuk masyarakat,” tegas Menteri.
Koordinasi nasional pun diperkuat:
“Saya sudah melaporkan situasi kepada Menko PMK selaku Koordinator Penanganan Bencana dan berkomunikasi dengan Kepala BNPB untuk percepatan dukungan,” ujarnya.
Dukungan Pangan: Pengiriman Beras Bulog Dimulai Sore Ini
Perum BULOG menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung kebutuhan pangan di
kawasan terdampak.
“Saya telah berkomunikasi dengan Direktur Utama Bulog. Mereka memastikan ketersediaan dan distribusi pangan bagi seluruh warga yang terdampak, tidak hanya masyarakat yang ada di kawasan transmigrasi. Ini misi kemanusiaan,” kata Menteri.
Hari ini, pengiriman beras dari Medan menuju Lhokseumawe akan dilakukan sebagai
bagian dari percepatan penyaluran bantuan pangan.
Komitmen Pemerintah
Kementerian Transmigrasi memastikan seluruh langkah penanganan dilakukan cepat, terukur, dan terkoordinasi lintas kementerian/lembaga. Pembaruan resmi akan disampaikan sesuai perkembangan lapangan.
Baca Juga: Momen Prabowo Cek Tumpukan Kayu yang Terbawa Banjir di Aceh Tamiang