Kim Jong Un Berikan Pengakuan Soal Tentara Korut Dikirim ke Rusia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Des 2025, 10:32
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah menandatangani perjanjian pertahanan dengan Rusia yang memungkinkan Korea Utara mengirim pasukannya untuk membantu Rusia dalam konflik dengan Ukraina.  Menurut laporan dari kantor berita resmi Korea Utara, KCN Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah menandatangani perjanjian pertahanan dengan Rusia yang memungkinkan Korea Utara mengirim pasukannya untuk membantu Rusia dalam konflik dengan Ukraina. Menurut laporan dari kantor berita resmi Korea Utara, KCN (Antara)

Ntvnews.id, Pyongyang - Korea Utara mengonfirmasi telah mengerahkan pasukan militernya ke wilayah Kursk, Rusia, pada awal tahun ini untuk menjalankan tugas pembersihan ranjau.

Dilansri dari KCNA, Senin, 15 Desember 2025, pengakuan tersebut disampaikan langsung oleh pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dalam pidato yang disiarkan media pemerintah. Pernyataan ini menjadi pengakuan langka dari Pyongyang terkait penugasan berisiko tinggi yang dijalani tentaranya di Rusia.

Sebelumnya, badan intelijen Korea Selatan bersama sejumlah negara Barat telah menyatakan bahwa Korea Utara mengirim ribuan personel militernya untuk mendukung operasi Rusia dalam perang di Ukraina.

Para pengamat menilai, sebagai imbalan atas dukungan tersebut, Rusia memberikan bantuan kepada Korea Utara berupa dukungan finansial, teknologi persenjataan, pasokan pangan, serta energi.

Baca Juga: PM Sanae Siap Bertemu Kim Jong Un untuk Selesaikan Isu Penculikan Warga Jepang

Dalam pidatonya yang ditujukan untuk menyambut kepulangan satu resimen tentara Korea Utara dari Rusia, Kim mengungkapkan bahwa para prajurit sempat menulis "surat kepada kampung halaman dan desa mereka di sela-sela jam pembersihan ranjau", sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

Kim juga menyampaikan bahwa resimen tersebut mengalami "kehilangan sembilan nyawa yang memilukan" selama menjalankan penugasan selama 120 hari yang dimulai pada Agustus lalu. Pernyataan itu disampaikan dalam upacara penyambutan pada Jumat, 12 Desember 2025.

Kim Jong Un - Pemimpin Korea Utara <b>(Antara)</b> Kim Jong Un - Pemimpin Korea Utara (Antara)

Dalam kesempatan tersebut, Kim menganugerahkan penghargaan negara kepada para prajurit yang gugur selama menjalankan misi.

"Kalian semua, baik perwira maupun prajurit, menunjukkan kepahlawanan massal dengan mengatasi beban mental dan fisik yang tak terbayangkan hampir setiap hari," kata Kim.

Baca Juga: Kim Jong Un Siap Bertemu Xi Jinping dan Vladimir Putin

Ia menambahkan bahwa "Pasukan tersebut mampu melakukan keajaiban dengan mengubah area luas zona bahaya menjadi zona aman dan tenteram dalam waktu kurang dari tiga bulan."

Korea Utara sendiri baru secara resmi mengakui pada April lalu bahwa mereka telah mengirim pasukan untuk membantu Rusia, sekaligus mengonfirmasi adanya korban jiwa dari pihak tentara Korea Utara dalam penugasan tersebut.

x|close