PM Sanae Siap Bertemu Kim Jong Un untuk Selesaikan Isu Penculikan Warga Jepang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Nov 2025, 09:26
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Arsip foto - Sanae Takaichi saat menjadi Menteri Dalam Negeri Jepang, September 2019. Arsip foto - Sanae Takaichi saat menjadi Menteri Dalam Negeri Jepang, September 2019. (ANTARA)

Ntvnews.id, Tokyo - Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, menyatakan bahwa pemerintah Jepang telah menyampaikan keinginan untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk menyelesaikan isu penculikan warga Jepang yang dilakukan oleh Pyongyang beberapa dekade lalu.

Dalam pertemuan khusus terkait isu penculikan yang digelar di Tokyo, Takaichi yang baru menjabat sebagai perdana menteri sejak 21 Oktober menegaskan tekadnya untuk berkomunikasi secara langsung dengan Kim. Ia mengatakan ingin berbicara terus terang dengan Kim dan "mencapai hasil yang konkret."

Perdana Menteri perempuan pertama dalam sejarah Jepang itu juga menegaskan komitmennya untuk memberikan prioritas penuh pada penyelesaian kasus ini selama masa pemerintahannya.
Ia menambahkan, "Saya akan melakukan segalanya selama masa jabatan saya untuk mencapai terobosan dan menyelesaikan masalah ini."

Baca Juga: Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi Tetap Setia pada Toyota Supra 1991 Miliknya

Pernyataan Takaichi muncul hanya beberapa hari setelah ia dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan keluarga para korban penculikan Jepang dalam kunjungan Trump ke Tokyo pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Trump menegaskan kembali komitmennya untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.

Menurut data resmi pemerintah Jepang, terdapat 17 warga Jepang yang diculik oleh agen Korea Utara pada tahun 1970-an dan 1980-an, dengan dugaan kuat bahwa Pyongyang juga terlibat dalam beberapa kasus penghilangan lainnya yang belum terkonfirmasi.

Kim Jong Un - Pemimpin Korea Utara <b>(Antara)</b> Kim Jong Un - Pemimpin Korea Utara (Antara)

Lima korban penculikan sempat dipulangkan ke Jepang pada Oktober 2002, setelah pertemuan bersejarah antara pemimpin Korea Utara saat itu, Kim Jong Il, dan Perdana Menteri Jepang Junichiro Koizumi. Namun, sejak peristiwa tersebut, tidak ada kemajuan berarti dalam negosiasi kedua negara.

Baca Juga: Trump Nyelonong dan Bingung Saat Disambut PM Jepang Sanae Takaichi

Korea Utara hingga kini bersikeras bahwa isu penculikan telah selesai, sementara Jepang terus menuntut kejelasan nasib para korban lainnya. Hubungan diplomatik antara kedua negara pun masih belum terjalin secara resmi, menjadikan isu ini sebagai salah satu batu sandungan utama dalam hubungan Tokyo–Pyongyang.

x|close