Ntvnews.id, Jakarta - Sebelum menjadi Perdana Menteri (PM) Jepang, Sanae Takaichi dikenal sebagai politisi muda dengan selera mobil sport.
Bahkan setelah sukses besar, dia tetap mengendarai Toyota Supra miliknya selama lebih dari 20 tahun.
Mobil itu, Toyota Supra 2.5GT Twin Turbo Limited tahun 1991, dibelinya saat berusia 30-an dan kini menjadi bagian dari museum di kota kelahirannya, Prefektur Nara.
Setelah menjalani restorasi oleh dealer Toyota setempat, mobil ini tetap mempertahankan interior merah anggur dan unit navigasi asli.
Dilansir dari SupercarBlondie, Kamis (30/10/2025), ketika Takaichi pertama kali masuk parlemen, dia tidak muncul dengan limusin.
Sebaliknya, Takaichi memilih Supra "Super White Pearl" yang terkenal karena performa mesinnya 1JZ-GTE twin-turbo 276 tenaga kuda, simbol keberanian dan gaya sporty di tengah dominasi sedan.
Selama dua dekade, mobil ini menemaninya dari kampanye hingga perjalanan rutin ke Tokyo, hingga akhirnya perannya menuntutnya menyerahkan kunci.
Namun dia tidak pernah menjual Supra tersebut, yang kini dipajang berdampingan dengan patung Perdana Menteri wanita pertama Jepang.
Kesetiaan Takaichi pada Supra-nya mencolok dibandingkan pemimpin dunia lain yang mengelilingi diri dengan kendaraan mewah dan armada eksklusif.
Supra miliknya, sederhana tapi penuh cerita, menjadi simbol perjalanan politik yang tetap setia pada asal-usulnya, di tengah dunia di mana kekuasaan biasanya ditandai dengan kemewahan.
PM Jepang Sanae Takaichi tetap mengendarai Toyota Supra miliknya selama lebih dari 20 tahun. (Foto: Istimewa/SupercarBlondie)