Ntvnews.id, Havana - Pengadilan tinggi di Kuba menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada mantan Menteri Perekonomian negara itu, Alejandro Gil Fernandez, setelah dirinya dinyatakan terbukti bersalah atas dakwaan spionase. Kasus tersebut menjadi salah satu perkara paling menonjol yang melibatkan mantan pejabat tingkat tinggi di Kuba dalam beberapa tahun terakhir.
Dilansir dari AP, Kamis, 11 Desember 2025, Mahkamah Rakyat Tertinggi Kuba menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada Gil Fernandez dalam persidangan pada Senin, 8 Desember 2025 waktu setempat.
Tidak berhenti di situ, Mahkamah Rakyat Tertinggi Kuba juga memberikan hukuman tambahan berupa 20 tahun penjara dalam perkara terpisah. Hukuman kedua ini dijatuhkan setelah Gil Fernandez dinyatakan bersalah atas sejumlah tindak pidana lainnya, mulai dari penyuapan, pemalsuan dokumen, hingga penggelapan pajak.
Baca Juga: 17 Terdakwa Kasus Prada Lucky Dituntut Penjara dan Pemecatan dari Dinas Militer
Gil Fernandez menjabat sebagai Menteri Perekonomian Kuba dari tahun 2018 hingga 2024, dan dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan Presiden Miguel Diaz-Canel sebelum akhirnya dicopot dari jabatannya. Pada 2019, ia sempat menduduki posisi Wakil Perdana Menteri.
Beberapa pekan setelah pencopotannya, pemimpin Kuba menyebut bahwa mantan sekutu dekatnya itu telah melakukan "kesalahan serius" dan menegaskan bahwa praktik korupsi tidak akan ditoleransi. Namun, rincian mengenai "kesalahan" tersebut tidak dijelaskan lebih lanjut.
Mahkamah Rakyat Tertinggi Kuba juga tidak merinci tindakan apa saja yang dilakukan Gil Fernandez terkait spionase, ataupun untuk siapa atau negara mana dia melakukan aktivitas tersebut. Hanya disebutkan bahwa mantan menteri itu telah "menyalahgunakan wewenang yang diberikan kepadanya" demi keuntungan pribadi serta "menerima uang dari perusahaan-perusahaan asing dan menyuap sejumlah pejabat lainnya".
Baca Juga: MA Tingkatkan Hukuman Agus Tunadaksa Jadi 12 Tahun Penjara
Hingga kini, belum ada komentar langsung dari Gil Fernandez maupun pihak kuasa hukumnya terkait putusan itu.
Kasus yang menimpa Gil Fernandez menjadi yang paling mencuri perhatian di antara jajaran pejabat Kuba yang kehilangan jabatan sejak tahun 2009, ketika Wakil Presiden Carlos Lage dan Menteri Luar Negeri Felipe Perez Roque diberhentikan karena kebocoran informasi sensitif, meski keduanya tidak pernah dijatuhi hukuman pidana.
Gil Fernandez sebelumnya menjadi salah satu tokoh publik penting saat Kuba meluncurkan reformasi moneter dan keuangan besar pada tahun 2021, termasuk upaya penyatuan sistem mata uang. Namun, negara itu justru menghadapi spiral inflasi di tengah krisis ekonomi dan kelangkaan berbagai produk.
Ilustrasi - Tahanan di dalam penjara. ANTARA/HO-Shutterstock/pri (Antara)