Prabowo Tegur Keras Bupati Aceh Selatan yang Pergi Umrah: Copot Langsung!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Des 2025, 06:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat koordinasi penanganan banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat koordinasi penanganan banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat (Istimewa)

Ntvnews.id, Aceh - Presiden RI Prabowo Subianto menyoroti tindakan Bupati Aceh Selatan, Mirwan M.S., yang memilih menjalankan ibadah umrah ketika wilayahnya tengah menghadapi bencana banjir bandang dan tanah longsor.

Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat memimpin rapat koordinasi di Posko Terpadu Penanganan Bencana di Lanud Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Minggu, 7 Desember 2025 malam.

Presiden awalnya menyampaikan apresiasi kepada para bupati di Provinsi Aceh yang hadir dan mengikuti rapat koordinasi bersama jajaran pemerintah pusat dan daerah.

Baca Juga: Dalam Rapat Penangan Bencana di Aceh, Prabowo: Kondisi Memang Cukup Memprihatinkan

"Terima kasih ya kepada bupati, kalian yang terus berjuang untuk rakyat. Memang kalian dipilih untuk menghadapi kesulitan ya," kata Presiden dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Minggu malam.

Meski sempat tertawa kecil seolah berkelakar, Presiden Prabowo memberikan peringatan keras kepada kepala daerah yang berusaha "melarikan diri" saat bencana terjadi.

Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat koordinasi penanganan dampak banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat di Posko Terpadu Lanud Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Minggu 7 Desember 2025. ANTARA/HO-BP <b>(Antara)</b> Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat koordinasi penanganan dampak banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat di Posko Terpadu Lanud Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Minggu 7 Desember 2025. ANTARA/HO-BP (Antara)

Prabowo kemudian meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk mengambil langkah tegas terhadap Mirwan.

"Kalau yang mau lari, lari aja, enggak apa-apa. Copot langsung. Mendagri bisa ya diproses ini? Bisa ya?" tanya Prabowo.

Dengan latar militer yang kuat, Prabowo menyebut tindakan Mirwan sebagai desersi, istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku prajurit yang meninggalkan anak buah di tengah bahaya. Ia juga menanyakan sikap Partai Gerindra terkait posisi Mirwan.

"Itu kalau tentara itu namanya desersi itu. Dalam keadaan bahaya meninggalkan anak buah. Waduh, itu enggak bisa itu. Saya enggak mau tanya partai mana. Udah kau pecat?" ujarnya kepada Sugiono, Menteri Luar Negeri sekaligus Sekjen DPP Gerindra.

Baca Juga: Prabowo Janji Perbaiki Bendungan hingga Sawah, Kirim Cadangan Pangan ke Aceh

Dari informasi yang diperoleh, Mirwan sebelumnya menyatakan tidak sanggup menangani bencana yang menimpa wilayahnya, menyusul banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Namun, pada 2 Desember 2025, ia bersama istrinya berangkat umrah, yang kemudian menuai kritik karena wilayahnya masih dalam masa darurat.

Pada 5 Desember 2025, Gubernur Aceh Muzakir Manaf menegaskan tidak pernah memberikan izin kepada Mirwan untuk berangkat umrah saat daerahnya masih dalam masa tanggap darurat.

DPP Partai Gerindra akhirnya memberhentikan Mirwan M.S. dari jabatannya sebagai Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan. Keputusan itu disampaikan oleh Sekjen Gerindra, Sugiono, setelah menerima laporan terkait tindakan Mirwan.

"Kami memutuskan untuk memberhentikan yang bersangkutan sebagai Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan. Tadi, saya dilaporkan mengenai Bupati Aceh Selatan yang juga merupakan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Aceh Selatan. Sangat disayangkan sikap dan kepemimpinan yang bersangkutan," katanya.

x|close