BNPB Perkirakan Kerusakan Bencana di Sumatera Capai Rp51,82 Triliun, Masih Berpotensi Bertambah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Des 2025, 06:15
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kepala BNPB Suharyanto Kepala BNPB Suharyanto (Istimewa)

Ntvnews.id, Aceh - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyampaikan bahwa estimasi biaya untuk memperbaiki kerusakan akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat mencapai Rp51,82 triliun.

Nilai tersebut diperkirakan masih akan meningkat, mengingat pendataan korban dan kerusakan belum sepenuhnya final dan terus diperbarui setiap hari.

"Tentu saja, data ini belum akurat, Bapak Presiden, masih terus kami lengkapi. Kami berkoordinasi dengan Kementerian PU. Tadi dari Bapak Menteri PU khusus untuk Aceh saja, pemulihan sampai dengan saat ini (hingga) kondisi seperti semula membutuhkan anggaran Rp25,41 triliun," ujar Letjen Suharyanto dalam laporan kepada Presiden Prabowo Subianto saat rapat koordinasi penanganan bencana Sumatera di Posko Terpadu Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Minggu, 7 Desember 2025 malam.

Ia melanjutkan bahwa estimasi biaya perbaikan di wilayah terdampak di Sumatra Utara mencapai Rp12,88 triliun, sedangkan Sumatra Barat membutuhkan sekitar Rp13,52 triliun.

Baca Juga: Prabowo Terima Laporan Bahlil: Pasokan Listrik di Aceh Dipastikan Pulih Malam Ini

"Kami laporkan ini secara nasional Bapak Presiden, dari Kementerian PU dengan penjumlahan dari tiga provinsi, estimasi yang diperlukan, dana, sekian Bapak," jelas Suharyanto kepada Presiden.

Anggaran tersebut akan digunakan untuk meningkatkan pelayanan bagi korban dan pengungsi, mempercepat penyaluran santunan bagi ahli waris korban meninggal maupun hilang, serta memastikan ketersediaan logistik dari tingkat desa hingga kabupaten/kota.

Presiden Prabowo Subianto (tengah) memimpin rapat koordinasi penanganan dampak banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat di Posko Terpadu Lanud Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Minggu 7 Desember 2025. ANT <b>(Antara)</b> Presiden Prabowo Subianto (tengah) memimpin rapat koordinasi penanganan dampak banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat di Posko Terpadu Lanud Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Minggu 7 Desember 2025. ANT (Antara)

Ia menambahkan bahwa untuk daerah-daerah yang sudah lebih stabil, seperti sebagian wilayah di Sumatra Barat dan Sumatra Utara, pemerintah akan segera memasuki fase rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Kemudian, untuk daerah-daerah yang relatif sudah pulih… kami akan masuk tahap rehabilitasi, rekonstruksi… Daerah-daerah yang sudah lebih baik dia bisa duluan (rehabilitasi)," lanjutnya.

Baca Juga: Prabowo Sebut Bencana Sumatera Jadi Ujian di Tahun Pertama Kepemimpinan

Dalam tahap rehabilitasi tersebut, BNPB juga merencanakan pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi para pengungsi. Huntara nantinya akan dibangun oleh satuan tugas TNI dan Polri, sementara pembangunan huntap akan dilakukan setelah tahap hunian sementara selesai.

"Kemudian huntap, hunian tetap, (dibangun) setelah hunian sementara jadi… Kami mohon yang relokasi, yang harus pindah itu… Kami mohon dari Kementerian Perumahan yang membangun, Bapak (Presiden)," kata Suharyanto.

TERKINI

Load More
x|close