BNPB Tegaskan Instruksi Presiden: Aceh Tamiang Harus Dibantu Semaksimal Mungkin

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Des 2025, 10:40
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto saat mengunjungi posko satgas tanggap darurat bencana Aceh Tamiang, Sabtu, 6 Desember 2025. ANTARA/HO/Satgas Bencana Aceh Tamiang. Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto saat mengunjungi posko satgas tanggap darurat bencana Aceh Tamiang, Sabtu, 6 Desember 2025. ANTARA/HO/Satgas Bencana Aceh Tamiang. (Antara)

Ntvnews.id, Banda Aceh - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memastikan pemerintah pusat memberikan perhatian besar terhadap proses pemulihan di Kabupaten Aceh Tamiang yang mengalami kerusakan parah akibat banjir bandang pada pekan sebelumnya.

“Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan untuk dapat membantu Aceh Tamiang semaksimal mungkin,” ujar Suharyanto saat meninjau langsung area terdampak bencana di Aceh Tamiang, Sabtu, 6 Desember 2025.

Suharyanto disambut Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi dan Wakil Bupati Tamiang Ismail di Posko Penanganan Banjir Desa Paya Bedi, Kecamatan Rantau. Dalam kesempatan itu, ia meminta pemerintah daerah menyampaikan data kebutuhan secara detail, bukan hanya terbatas pada bantuan sembako.

“Stok kita banyak, ada di posko Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Saya tunggu apa kebutuhan dan segera kita penuhi,” kata Suharyanto.

Baca Juga: Prabowo Berangkat ke Aceh Minggu Pagi

Sementara itu, Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi menegaskan bahwa kebutuhan mendesak saat ini berkaitan dengan dukungan untuk penanganan pascabencana, terutama bagi warga di wilayah pedalaman yang sulit diakses.

“Ada tiga hal utama yang sangat krusial bagi upaya penanganan di lapangan. Kita butuh kendaraan untuk menerobos daerah yang terisolir, kita butuh kendaraan untuk mengangkut sembako,” ucap Armia.

Baca Juga: Medan–Banda Aceh Segera Kembali Terhubung, Pemerintah Kerja 24 Jam Bangun Dua Jembatan Bailey di Bireuen

Ia menjelaskan bahwa perahu karet dengan spesifikasi khusus diperlukan untuk menjangkau kawasan yang hingga kini masih terisolasi. Meskipun suplai logistik sudah mulai berdatangan, menurutnya Aceh Tamiang tetap membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah pusat untuk membantu masyarakat terdampak dan mempercepat pemulihan.

Mengingat banyaknya tempat tinggal warga yang rusak atau hilang, pemerintah daerah turut mengajukan permohonan dukungan shelter dan tenda. “Kami juga butuh banyak shelter karena banyak tempat tinggal warga yang hilang,” lanjut Armia.

Berdasarkan rekapitulasi sementara bencana Aceh Tamiang per Sabtu, 6 Desember 2025, jumlah korban mengungsi tercatat sebanyak 262.087 jiwa, korban luka 18 jiwa, korban meninggal dunia 57 jiwa, dan korban hilang 22 jiwa. Untuk kategori kerusakan rumah, tercatat 2.262 unit rusak ringan, 35 unit rusak sedang, dan 780 unit hanyut. Data tersebut bersifat dinamis dan dapat berubah setiap hari.

(Sumber: Antara) 

x|close