Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol mengatakan kayu gelondongan yang terbawa banjir Sumatera merupakan hasil dari pembukaan kebun sawit.
Ia menjelaskan bahwa pohon yang ditebang untuk membuka kebun sawit itu tidak dibakar, melainkan dipinggirkan.
Alhasil kayu gelondongan yang dipinggirkan itu terbawa banjir.
"Ada indikasi pembukaan-pembukaan kebun sawit yang menyisakan log-log. Karena memang kan zero burning, sehingga kayu itu tidak dibakar, tapi dipinggirkan," ucap Hanif dikutip, Kamis, 4 Desember 2025.
Menurutnya banjir yang cukup besar mendorong kayu gelondongan menjadi bencana yang berlipat-lipat.
Baca juga: Kemenhut Sebut 12 Perusahaan Diduga Picu Banjir di Sumatera
Baca juga: Banjir Lumpuhkan Jalan Letjen Sutoyo Malang, Motor Sampai Terseret Arus
Ia pun menyoroti landscape di Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara yang unik karena berbentuk seperti V.
Menurutnya ketika air banjir masuk ke Batang Toru, maka langsung masuk ke tengah-tengah kota.
"Semua airnya masuk ke tengah, dan di tengah inilah kota-kota itu berada. Sehingga kita perlu melakukan langkah-langkah serius," lanjutnya.
Berdasarkan kajian peta satelit di bagian hulu Sumatera yang seharusnya berupa hutan, kini telah beralih fungsi menjadi pertanian lahan kering.
Sehingga ketika banjir datang, seharusna sudah bisa memprediksi apa yang terjadi.
"Padahal tempatnya di puncak ya, sehingga begitu terjadi bencana seperti ini," tandasnya.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq. (NTVNews.id)