Ntvnews.id, Jakarta - Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom membuat surat edaran yang meminta kepada warga korban banjir Sumatera untuk menolak segala bentuk bantuan dari perusahan yang merusak lingkungan.
"Imbauan untuk tidak menerima bantuan yang bersumber dari perusahaan/lembaga yang kegiatan usahanya berpotensi merusak lingkungan," kata Vadiko Timotius Gultom, dikutip Kamis, 4 Desember 2025.
Surat edaran yang dikeluarkan Bupati Samosir bernomor 23 tahun 2025 yang ditanda tangani Valdinko Timotius Gultom pada 28 November 2025 yang terdiri dari tiga poin.
Foto udara situasi terkini bencana banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Rabu 3 Desember 2025. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas (Antara)
"Tidak menerima bantuan CSR dari pihak Perusahaan/Lembaga dari usaha yang berpotensi merusak lingkungan, termasuk PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dan PT. Aqua Farm Nusantara," salah satu poin Surat edaran.
Baca Juga: Malang Dihantam Banjir Sore Ini
Terkait surat edaran tersebut dibenarkan Kadis Kominfo Samosir Immanuel TP Sitanggang. Surat tersebut ditujukan kepada seluruh OPD, camat hingga kepada desa di Samosir.
Sebagai tambahan informasi, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) korban yang meninggal akibat banjir dan longsor di Sumatera dan Aceh mencapai 776 orang dan 564 hilang.
Sedangkan Sumatera Utara menjadi provinsi paling banyak yang meninggal yaitu mencapai 299 orang dan 159 hilang. Sedangkan Sumatera Barat sebanyak 204 meninggal dan 212 hilang Serta Aceh mencapai 277 meninggal dan 193 hilang.
Warga berjalan di atas sampah kayu gelondongan pascabanjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu, 29 November 2025. ANTARA FOTO/Yudi Manar/agr/am. (Antara)