Panglima TNI Jawab soal Bantuan Dilempar dari Heli: Tak Bisa Mendarat karena Ada Kabel

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Des 2025, 15:35
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Panglima TNI Agus Subiyanto di Keterangan Pers Perkembangan Penangulangan Bencana Sumatera Panglima TNI Agus Subiyanto di Keterangan Pers Perkembangan Penangulangan Bencana Sumatera (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menjabarkan secara rinci langkah-langkah yang dilakukan TNI dalam memastikan bantuan kemanusiaan sampai ke wilayah terdampak bencana di Sumatera, terutama daerah yang tidak dapat dijangkau melalui jalur darat. Penjelasan tersebut disampaikan dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanggulangan Bencana Sumatera di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, 3 Desember 2025.

Agus memaparkan bahwa berbagai metode distribusi digunakan untuk mengatasi hambatan akses darat yang terputus akibat bencana.

"Untuk wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh darat, TNI sudah melaksanakan pengiriman lewat udara, yaitu menggunakan sistem helibox. Jadi, di barang itu dijatuhkan dari pesawat dalam bentuk boks-boks yang pakai baling. Jadi saat ke tanah tidak hancur. Kemudjan juga menggunakan payung udara, itu juga di-drop-nya lewat hercules. Kemarin sudah dilaksanakan di Aceh Tamiang, kemudian hari ini kita laksanakan sistem carier delivery system, yaitu menggunakan pesawat CN dan Hercules.” jelasnya.

Baca Juga: Prabowo, Menhan dan Panglima TNI Rapat Evaluasi Percepatan Pembangunan KDKMP

Selain memaparkan teknis dropping bantuan, Panglima TNI juga menyinggung insiden bantuan yang dilaporkan mengalami kerusakan ketika tiba di lokasi terdampak. Ia menegaskan bahwa keamanan personel dan alutsista menjadi prioritas dalam operasi kemanusiaan ini.

“Kemudian tadi ada yang tanya soal logistik yang hancur, kemarin dalam pemberian bantuan memang saya tekankan pada prajurit tni untuk tetap menjaga keamanan personel dan alutsista. Karena di Padang ada 3 personel TNI, 2 POM 1 Babinsa, pada saat membantu penanganan bencana, terbawa arus. Beberapa hari ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.” paparnya.

Panglima TNI Agus Subiyanto di Keterangan Pers Perkembangan Penangulangan Bencana Sumatera <b>(Istimewa)</b> Panglima TNI Agus Subiyanto di Keterangan Pers Perkembangan Penangulangan Bencana Sumatera (Istimewa)

Ia kembali menekankan pentingnya keselamatan tim di lapangan.

"Saya tekankan bahwa dalam penanganan perbantuan agar tetap menjaga keamanan personel dan alutsista. Pada saat kemarin heli mau mendarat, di situ ada kabel sehingga diputuskan oleh pilot barang itu tetap di-drop walaupun mungkin ada beberapa beras yang tercecer, tapi daripada dibawa lagi kepangkalan udara, lebih baik di-drop dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.

Baca Juga: Kapolri dan Ketua Umum Bhayangkari Lakukan Peninjauan Udara Atas Dampak Banjir di Sumut

Panglima menegaskan bahwa keputusan teknis di lapangan selalu mempertimbangkan keselamatan penerbang maupun masyarakat, sekaligus memastikan bantuan tidak tertunda. Upaya dropping melalui udara dipastikan akan terus dilakukan hingga seluruh wilayah terjangkau.

Sebagai informasi, beberapa potongan video yang viral memperlihatkan warga yang menjadi korban banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) sedang berkumpul di lapangan luas. Mereka terlihat menunggu bantuan logistik yang dibawa oleh helikopter.

Tapi rupanya helikopter tersebut tidak mendarat, Beauties. Alih-alih mendarat, beras dan mie instan terlihat dijatuhkan satu per satu dari helikopter yang terbang rendah ke tanah. Langsung saja, bantuan tersebut hancur dan berserakan saat jatuh di tanah. Akibatnya, warga terpaksa memunguti dan mengumpulkan beras dari tanah.

x|close