Upaya Pemulihan Aceh Tamiang Dipercepat: Akses Dibuka, Bantuan Dikirim Lewat Sungai dan Airdrop

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Des 2025, 09:12
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Editor
Bagikan
Tim Basarnas saat mengevakuasi korban banjir Aceh, Minggu 30 November 2025. ANTARA/HO-Humas Basarnas Banda Aceh. Tim Basarnas saat mengevakuasi korban banjir Aceh, Minggu 30 November 2025. ANTARA/HO-Humas Basarnas Banda Aceh. (Antara)

Ntvnews.id, Aceh Tamiang - Pemerintah terus mempercepat penanganan bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh Tamiang.

Seluruh unsur negara, dari pemerintah pusat, TNI, Polri, BNPB, pemerintah daerah, hingga relawan, bergerak secara terpadu untuk memastikan akses terbuka, bantuan tiba tepat waktu, dan pencarian korban terus dilakukan tanpa henti.

Akses Aceh Tamiang–Sumut Mulai Normal, Distribusi Logistik Lancar

Jalur lintas nasional yang menghubungkan Aceh Tamiang dengan Sumatra Utara (Sumut) yang sebelumnya lumpuh total akibat banjir dan longsor kini perlahan kembali dapat dilalui.

Bupati Aceh Tamiang, Armia Fahmi, memastikan bahwa kendaraan berat sudah mulai melewati kawasan Seumadam, salah satu titik paling terdampak.

Meski masih terdapat sisa lumpur dan genangan air, akses kini terbuka untuk mempercepat mobilisasi logistik dan alat berat.

“Alhamdulillah jalan nasional wilayah Aceh Tamiang–Sumut sudah normal dan sudah bisa dilewati truk besar,” ujar Armia.

Baca Juga: Kehabisan Bahan Baku dan Gas, SPPG Aceh Beralih ke Bahan Baku Lokal dan Briket Batu Bara

Tim gabungan tetap melanjutkan pencarian korban, dengan jumlah korban meninggal yang telah terkonfirmasi sebanyak 22 orang.

Bantuan Tiba dari Jalur Darat, Air, dan Udara

Bantuan dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten mulai berdatangan dan didistribusikan melalui jalur sungai dan udara karena sejumlah jembatan masih terputus.

Pemkab Aceh Tamiang telah mengirim bantuan ke delapan desa terisolir di Kecamatan Sekerak menggunakan sampan. Di Desa Sekumur, yang rumah penduduknya hanyut karena banjir, bantuan untuk 1.000 warga telah disalurkan.

"Ada satu kampung rumah hanyut karena banjir, Desa Sekumur. Itu sudah kita drop untuk 1.000 masyarakat di sana. Kita drop pakai sampan, umumnya masyarakat di pinggiran sungai itukan rumahnya dari papan, jadi hanyut karena banjir," kata Armia.

Untuk mempercepat jangkauan, Pemkab Aceh Tamiang telah mengajukan penyiagaan helikopter tambahan dari Mabes Polri.

Polri Lakukan Airdrop untuk Wilayah Terisolasi, Kapolri Pastikan Tidak Ada Hambatan Bantuan

Anjing pelacak Polri digunakan untuk mencari korban longsor di Sumatra. Anjing pelacak Polri digunakan untuk mencari korban longsor di Sumatra.

Kapolri memerintahkan penggunaan metode airdrop untuk mengatasi medan ekstrem yang membuat helikopter tidak dapat mendarat.

Komjen Pol Mohammad Fadil Imran menegaskan bahwa Kapolri menginstruksikan agar tidak ada hambatan dalam penyaluran bantuan.

“Bapak Kapolri menegaskan bahwa tidak boleh ada hambatan dalam penyaluran bantuan. Jika helikopter tidak bisa landing karena medan terdampak bencana, maka airdrop menjadi pilihan agar masyarakat tetap mendapatkan bantuan tepat waktu,” ujarnya.

Baca Juga: Kapolri Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Aceh Tamiang Melalui Airdrop

Kapolda Aceh, Irjen Pol Marzuki Ali Basyah, juga menempuh perjalanan ekstrem selama lima hari, melewati jalur yang terputus, tertutup lumpur, hingga harus menyeberang dengan perahu, untuk memastikan penanganan bencana berjalan cepat dan kehadiran Polri dirasakan langsung oleh warga.

“Saya harus tiba di Tamiang. Saya ingin melihat langsung kondisi saudara-saudara kita yang sedang berjuang menghadapi musibah ini. Dan mengecek langsung kondisi Mako serta memastikan Kesiapan Personil dalam penanganan dilakukan cepat, tepat, dan terkoordinasi,” tegasnya.

BNPB: Pembukaan Jalan, Pendampingan Daerah, dan Airdrop di Titik Terpencil

Tim BNPB melaporkan bahwa jalur Medan–Aceh Tamiang mulai dapat dilalui kendaraan roda empat walau dengan kecepatan terbatas. Diperkirakan pada Rabu, 3 Desember 2025, jalur sudah dapat dibuka 100 persen. Alat berat Dinas Pekerjaan Umum masih bekerja menyingkirkan material longsor yang tersisa.

Selain itu, BNPB telah mengirimkan tim pendampingan ke seluruh titik terdampak, dipimpin oleh Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Bantuan logistik disalurkan melalui jalur laut dari Banda Aceh ke Langsa, serta melalui airdrop menggunakan helikopter di titik-titik terisolasi seperti Babo dan Perupuk.

Bantuan tahap ini meliputi makanan siap saji, hygiene kit, sembako, selimut, matras, dan alat kebersihan.

x|close