Menteri PPPA Ajak Semua Pihak Dukung 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Nov 2025, 19:16
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi menghadiri kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis, 27 November 2025. ANTARA/Risky Syukur Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi menghadiri kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis, 27 November 2025. ANTARA/Risky Syukur (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menggandeng Komisi Nasional Perempuan serta Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DKI Jakarta untuk menggelar kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, pada Kamis, 27 November 2025.

Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi upaya kolaboratif untuk menciptakan kembali ruang yang aman bagi perempuan dan anak.

"Kampanye ini merupakan gerakan bersama, karena kita semua punya tanggung jawab untuk mengembalikan ruang yang aman, baik bagi perempuan maupun anak."

Arifatul menyoroti perlunya sinergi lintas sektor untuk mencegah sekaligus menangani kasus kekerasan. Ia menjelaskan bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan masih menunjukkan tren peningkatan. Komnas Perempuan, misalnya, pada 2024 mencatat 330.097 kasus, atau meningkat 14,17 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Akhir-akhir ini, kekerasan terhadap perempuan dan anak angkanya cukup tinggi dan ini harus diselesaikan bersama-sama dari kolaborasi dan sinergi."

Baca Juga: Kementerian PPPA Fokus Temukan Akar Masalah Kekerasan Perempuan dan Anak

Baca Juga: Menteri Arifah Soroti Lonjakan Laporan Kekerasan Anak, Dorong Penguatan Ruang Komunikasi Keluarga

Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perempuan, Maria Ulfah, turut menegaskan bahwa upaya menciptakan ruang aman bukan hanya kewajiban pemerintah, tetapi seluruh elemen masyarakat.

"Itu bukan hanya tanggung jawab negara atau lembaga tertentu, melainkan merupakan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat."

Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan di Pulau Tidung juga dibarengi dengan berbagai kegiatan simbolis, seperti penanaman 10.000 bibit mangrove, penebaran 1.000 benih ikan, serta pengibaran bendera merah putih berukuran 10x20 meter di laut.

Acara turut dimeriahkan oleh penampilan Tarian Anugerah Biru dengan gerakan bertema bahari, marching band dari SMKN 61 Jakarta, dan kehadiran ratusan ibu rumah tangga dari wilayah setempat yang ikut berpartisipasi dalam kampanye.

(Sumber: Antara) 

x|close