Ntvnews.id, Jakarta - Provinsi Kalimantan Timur kembali menegaskan komitmennya dalam pembangunan berkelanjutan setelah meraih penghargaan pada ajang Anugerah Bakti Nusantara (ABN) 2025. Penghargaan yang digelar dalam rangka HUT ke-10 Nusantara TV itu berlangsung di Nusantara Ballroom pada Jumat, 27 November 2025.
Penghargaan bidang Pembangunan Daerah diberikan sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan pemerintah daerah dalam menciptakan tata kelola dan inovasi yang berkelanjutan dari aspek sosial, ekonomi, hingga lingkungan.
Program ABN sendiri dirancang sebagai penghargaan berbasis bukti, mengikuti data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian PANRB, serta publikasi media kredibel nasional. Melalui penghargaan ini, 5–15 pemerintah daerah dengan kinerja unggul diberi apresiasi karena dinilai inovatif, efektif, dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Di era desentralisasi dan otonomi daerah, inovasi menjadi kunci penting untuk meningkatkan daya saing wilayah. Karena itu, daerah yang berhasil menghadirkan terobosan pembangunan dianggap layak menerima pengakuan di tingkat nasional.
Salah satu daerah yang mendapat perhatian dalam ABN 2025 adalah Provinsi Kalimantan Timur, khususnya melalui capaian di bidang Pembangunan Manusia dan Penanganan Stunting. Kalimantan Timur menunjukkan performa positif melalui berbagai indikator kunci.
Berdasarkan data tahun 2024, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kaltim mencapai 82,24%, mencerminkan kualitas hidup masyarakat yang terus meningkat. Selain itu, provinsi ini mencatat angka kemiskinan sangat rendah, yakni 2,23%, serta angka Kinerja Inovasi Daerah (KID) sebesar 57,21, yang menempatkannya dalam kategori inovatif.
Salah satu inovasi yang turut mendorong capaian tersebut adalah terobosan dalam penanganan stunting. Kalimantan Timur tengah memasuki babak baru dalam penanganan gizi anak melalui pengembangan kapsul minyak ikan haruan, hasil riset Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kaltim.
Produk tersebut dikembangkan bersama Program Studi Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda (STIKSAM) dan kini memasuki tahap final sebelum diproduksi secara resmi.
Selain itu, Kalimantan Timur juga memenuhi kriteria yang ditetapkan seperti mampu menjaga reputasi positif melalui keterbukaan data, publikasi yang kredibel, serta hasil program yang dapat diukur secara jelas.
Melalui ABN 2025, pemerintah daerah di seluruh Indonesia diharapkan terus meningkatkan inovasi dan tata kelola pemerintahan. Keberhasilan Kalimantan Timur menunjukkan bahwa pembangunan manusia dan kebijakan kesehatan yang efektif dapat memberikan dampak luas, terutama dalam menciptakan masa depan yang lebih sehat dan sejahtera bagi masyarakat.
Para Pemenang Anugerah Bakti Nusantara 2025 Bidang Pembangunan Daerah Provinsi (Ntvnews)