Gunung di Ethiopia Meletus Setelah 10.000 Tahun Tidak Aktif, Abu Terbang hingga Oman dan Yaman

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Nov 2025, 20:00
thumbnail-author
Zaki Islami
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Gunung Hayli Gubbi Gunung Hayli Gubbi (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Gunung Hayli Gubbi di Ethiopia kembali meletus untuk pertama kalinya setelah hampir 10.000 tahun dalam kondisi tidak aktif. Letusan yang terjadi di wilayah Afar itu memuntahkan gumpalan abu besar yang terbawa angin menuju Oman dan Yaman.

Menurut laporan Pusat Peringatan Abu Vulkanik Toulouse (VAAC), erupsi tercatat pada Minggu, 23 November 2025, sekitar pukul 08.30 waktu setempat. Kolom abu dilaporkan menjulang tinggi sebelum menyebar ke wilayah lain di sekitar Laut Merah.

Gunung Hayli Gubbi berlokasi sekitar 15 kilometer di tenggara Erta Ale, salah satu gunung berapi aktif paling terkenal di Ethiopia. Letusan ini menambah perhatian para ahli mengingat status gunung tersebut yang sebelumnya dianggap sangat lama tidak menunjukkan aktivitas vulkanik.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by News Nusantara tv (@news.nusantaratv)

Para ilmuwan mengatakan letusan ini menandai salah satu kebangkitan vulkanik paling luar biasa dalam sejarah tercatat di wilayah tersebut. Meskipun lokasinya terpencil, awan abu tersebut menarik perhatian otoritas penerbangan. Kolom abu tersebut melintasi Yaman dan Oman, mencapai ketinggian hampir 20.000 kaki.

Baca Juga: Gunung Semeru Catat 45 Gempa Erupsi dalam Enam Jam

Melalui 68 stasiun pemantauan yang tersebar di Oman, termasuk 8 stasiun di Dhofar dan 5 di Al Wusta, otoritas lingkungan melakukan pemantauan terus-menerus 24 jam sehari terhadap konsentrasi polutan.

Otoritas tersebut juga menegaskan bahwa hingga saat ini, tidak ada peningkatan konsentrasi polutan yang tercatat di dalam negeri, dan tidak ada indikasi bahwa kualitas udara terpengaruh oleh emisi vulkanik.

Otoritas tersebut menginformasikan bahwa masyarakat dapat memantau indeks kualitas udara secara real-time melalui platform “Naqi” untuk pemantauan kualitas udara. Otoritas terkait akan terus memantau situasi dan akan mengumumkan perkembangan jika diperlukan, seperti yang disebutkan dalam pernyataan tersebut.

x|close